Hasil Survei: 3 dari 10 Orang Menerima Politik Uang
jpnn.com, PONTIANAK - Pegiat pemilu Donal Fariz memaparkan hasil survei menunjukkan 3 dari 10 orang menerima politik uang dalam proses pemilu.
Menurutnya, hal tersebut terlihat sebagaimana hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang dirilis beberapa waktu lalu.
Data tersebut, menurut dia, menunjukkan kecenderungan apatisme dan memberikan toleransi bagi politik uang.
Karena anggapan bahwa siapa pun yang terpilih tidak akan datang kembali untuk memperjuangkan aspirasi mereka.
Donal juga mengatakan terdapat kecenderungan apatisme yang muncul berkaitan dengan politik uang dalam proses pemilu.
Pemilih yang apatis akan melihat politik uang sebagai sesuatu yang dapat diterima.
Selain anggapan tersebut, Donal menilai bahwa apatisme terhadap politik uang juga saling dipengaruhi oleh alasan politik uang sebagai rezeki yang sebaiknya tidak ditolak, tidak ada masalah selama tidak ada paksaan, hingga semata-mata alasan kebutuhan.
"Makanya ada istilah 'ambil uangnya jangan pilih calonnya’ dalam situasi masyarakat yang sudah apatis dengan perilaku elite politiknya," ujar Donal dalam webinar bertema 'Ruang Lingkup Investigasi Pada Obyek Pidana Politik Uang Pada Pemilu dan Pemilihan' yang digelar Bawaslu Kota Pontianak, Rabu (18/8).
Hasil survei menunjukkan 3 dari 10 orang menerima politik uang dalam proses pemilu.
- Temuan LSI Denny JA: RK Punya Popularitas & Tingkat Kesukaan Tertinggi
- Anggota Baleg dari NasDem Usul Pemilu Digelar 10 Tahun Sekali
- Hasil Survei Edelman: 73 Persen Masyarakat Indonesia Lebih Suka Beli Produk Lokal
- Persepi Dipastikan Objektif dalam Selidiki Beda Hasil Survei LSI dan Poltracking
- Poltracking: Ridwan Kamil-Suswono Berpeluang Menang 1 Putaran
- Buntut Survei Pilkada DKI, Poltracking Terancam Disanksi Persepi