Hasil Survei: 91% Masyarakat Tertarik Membeli Mobil Hybrid, Asalkan

Meskipun minat terus meningkat, pembelian mobil listrik masih menghadapi berbagai tantangan.
Adapun beberapa faktor yang menjadi perhatian utama seperti jarak tempuh terbatas, usia baterai dan biaya penggantian, biaya perawatan kendaraan, hingga waktu pengisian daya yang masih lama.
Hasil survei juga menunjukkan masyarakat tidak hanya menginginkan satu jenis teknologi elektrifikasi, tetapi berbagai alternatif yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lokal.
Hybrid Electric Vehicle (HEV) merupakan teknologi yang favorit karena menggabungkan efisiensi bahan bakar dengan pengurangan emisi yang signifikan.
Sebanyak 79% responden sudah mengenal teknologi ini, menjadikannya solusi yang paling dikenal luas untuk transisi menuju elektrifikasi
penuh.
Battery Electric Vehicle (BEV) masih dipandang sebagai solusi masa depan, BEV menawarkan tingkat emisi nol selama penggunaan.
Namun, masih menghadapi hambatan berupa infrastruktur pengisian daya yang terbatas dan biaya awal yang tinggi.
Mayoritas masyarakat percaya bahwa pengembangan teknologi lain, seperti Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) atau kendaraan berbasis bahan bakar fosil rendah emisi (ICE berteknologi tinggi), tetap relevan untuk mendukung target pengurangan emisi nasional.
Menurut hasil survei minat masyarakat Indonesia terhadap kendaraan ramah lingkungan khususnya mobil hybrid makin meningkat.
- Hyundai akan Setop Sementara Produksi Ioniq 5 & Kona Pekan Depan, Ini Sebabnya
- Kencan Singkat Bersama Chery Tiggo 8 CSH, Potensial di Kelasnya
- Chery QQ Akan Diproduksi Kembali, Tampilannya Lebih Modern, Lihat nih
- Tip Hadapi Arus Balik Pakai Mobil Listrik, Perlengkapan Ini Wajib Disiapkan
- Mudik Lebaran Naik Mobil Listrik? Cek Lokasi SPKLU Lewat Aplikasi Ini, Lengkap
- Nissan Leaf Generasi Baru Akan Menjelma jadi Crossover, Punya Jangkauan 598 Km