Hasil Survei: 91,9 Persen Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Tak Terdeteksi

jpnn.com, JAKARTA - Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) melakukan survei bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Lembaga Eijkman dan CDC Indonesia.
Hasilnya, 91,9 persen kasus COVID-19 di Jakarta tidak terdeteksi, mengacu pada hasil survei serologi pada 15-31 Maret 2021.
Epidemiolog FKM UI Pandu Riono mengatakan deteksi kasus COVID-19 masih sangat rendah.
Proporsi kasus yang terdeteksi hanya 8,1 persen sedangkan 91,9 persen tidak terdeteksi oleh sistem.
“Artinya, kalau melihat data sekian banyak di DKI, sebenarnya yang terjadi di populasi bisa jauh lebih banyak karena yang dilaporkan atau terdeteksi dalam sistem hanya 8,1 persen,” ujar Pandu dalam diskusi virtual yang diadakan oleh Persepi di Jakarta, pada Selasa (14/7) kemarin.
Survei serologi dilakukan untuk mengukur respons imun terhadap suatu antigen dari sediaan darah seseorang.
Metode survei dirancang untuk menggambarkan prevalensi penduduk di DKI Jakarta yang pernah terinfeksi COVID-19 atau yang antibodi SARS CoV-2-nya terdeteksi.
Menurut penelitian yang dilakukan pada 15 sampai 31 Maret 2021 itu menunjukkan dari yang tidak terdeteksi 57,4 persen di antaranya tidak bergejala, sementara 34,0 persen bergejala.
Hasil survei menunjukkan 91,9 persen kasus COVID-19 di DKI Jakarta tak terdeteksi
- Hasil Survei Cigmark Tentang Ketua Wantimpres, Setia Darma: Jokowi Cocok dan Layak
- Evaluasi Semester I Pemerintahan Prabowo – Gibran, Panca Pratama: Publik Merasa Puas
- Hasil Survei Rumah Politik Indonesia: Mayoritas Publik Menilai Jokowi Layak Jadi Ketua Wantimpres RI
- Civil Society For Police Watch Merilis Hasil Survei Tentang Urgensi Digitalisasi Kepolisian, Hasilnya?
- Aktivis Muda: Kritikan Konstruktif Perlu untuk Beri Masukan Kepada Pemerintah
- Tanggapi Survei LPI, Pengamat Unhan: Survei Bagian dari Pendidikan Politik