Hasil Survei: Elektabilitas Ahok Merosot
Jika merujuk hasil riset Populi Center pada awal April 2016, kata Veri, maka hasil riset ini menjadi temuan terbaru terkait dinamika perubahan pilihan politik warga DKI Jakarta dalam kurun sebulan terakhir (April-Mei 2016).
Bandingkan misalnya pada bulan April 2016 Populi Center merilis elektabilitas top of mind dari Basuki Tjahaja Purnama sebesar 50,8%, sementara bulan Mei 2016 Konsep Indonesia mendapatkan data penurunan signifikan perolehan dukungan elektabilitas pemilih menjadi 27,9% (terbuka) dan 38,9% (simulasi 14 Nama).
"Di antara para kandidat yang paling mendekati peluang bersaing dengan Basuki Tjahaja Purnama adalah Yusril Ihza Mahendra dengan selisih 14-18%, sementara Risma dengan selisih kisaran 22-32%," tuturnya.
Menanggapi hal itu, Pengamat Kebijakan Publik Sugiyanto menilai, terpuruknya elektabilitas Ahok disebabkan oleh ulahnya sendiri. Sebab mengeluarkan kebijakan yang tidak pro rakyat kecil.
"Seperti reklamasi, itu kan tidak pro rakyat kecil, tapi pro pengembang. Kebijakan inilah yang menjadikan Ahok terpuruk," pungkas dia. (wok)
JAKARTA – Direktur Konsep Indonesia (Konsepindo) Veri Muhlis Ariefuzzaman menilai, sejumlah aksi penggusuran berpengaruh besar terhadap elektabilitas
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menjelang Muktamar PBB, Bang Ferry Diunggulkan Jadi Ketua Umum
- Jokowi Ucapkan Selamat Ultah ke-52 PDIP, Darmizal: Sikap Terpuji, Patut Jadi Contoh
- Ikhtiar Taruna Merah Putih Memikat Anak Muda Melalui Logo Baru
- DPR Mendukung Pemerintah untuk Tingkatkan Produksi Garam Lokal
- Kembali Terpilih jadi Gubernur Sumsel, Herman Deru Siap Menyukseskan Program MBG
- Absen di Acara HUT ke-52 PDIP di Jakarta, Bambang Pacul Beri Penjelasan, Ternyata