Hasil Survei FSI Abaikan Kode Etik Universal
Selasa, 06 Agustus 2013 – 10:33 WIB

Hasil Survei FSI Abaikan Kode Etik Universal
JAKARTA – Asosiasi Riset Opini Publik Indonesia (AROPI) menilai survei yang baru dilakukan Forum Survei Indonesia (FSI) itu adalah survei yang ganjil dan tidak lazim. Sebab dalam kode etik standara survei opini yang berlaku di seluruh dunia, setiap primary sampling unit (PSU) yang setara dengan desa atau kelurahan seharusnya memperoleh 10 responden dari setiap PSU.
Selain itu, setiap survei harus membeberkan metodologi yang digunakannya. Tidak boleh disembunyikan. Survei yang dilakukan FSI itu tidak berpegang pada standar riset universal.
Baca Juga:
Sekjen AROPI Umar S.Bakry mengatakan hal tersebut menanggapi survei FSI itu. Dia mencontohkan munculnya nama Prabowo Subianto sebagai capres dengan elektabilitas tertinggi (27,4 persen) jauh mengungguli Jokowi yang hanya 11,3 persen. Hasil itu sangat berbeda dengan hasil riset hampir semua lembaga survei yang justru menempatkan Jokowi di posisi teratas.
Baca Juga:
JAKARTA – Asosiasi Riset Opini Publik Indonesia (AROPI) menilai survei yang baru dilakukan Forum Survei Indonesia (FSI) itu adalah survei yang
BERITA TERKAIT
- KPK Periksa Anggota DPRD hingga Kepala Sekolah di Bengkulu
- Penahanan Hasto Bukti KPK Tak Pandang Bulu
- Pelita Air Bersinergi dengan BIH Tingkatkan Layanan Kesehatan dan Pariwisata Medis
- Laksda TNI Edwin Bicara Soal Peran Strategi TNI AL Menjaga Potensi Maritim Menuju Swasembada Pangan
- Buntut Polemik Lagu Bayar Bayar Bayar, Sukatani Dapat Tawaran jadi Duta Polri
- Mediator dari DPC Peradi Jakbar Diharapkan Bisa Mendamaikan Perkara Perdata