Hasil Survei Indikator: Tipis, Hanya Selisih 0,8 Persen
Karenanya, Burhanudin belum bisa memprediksi siapa yang bakal memenangkan pilkada DKI Jakarta putaran kedua nanti.
"Kalau demikian halnya kita tinggal melihat pertarungannya nanti. Untuk menentukan hasil akhir tidak bisa dipotret pada 12-14 April atau ketika survei dilaksanakan," kata Burhanudin.
Dalam survei itu juga ditemukan bahwa dukungan semakin stabil. "Sekitar 82 persen dukungan yang ada saat ini kecil kemungkinan berubah," ujar Burhanudin.
Sedangkan yang menyatakan cukup besar kemungkinan berubah hanya 15 persen, dan yang tidak tahu tiga persen. "Jadi 15 persen plus tiga persen itu masih bisa pindah ke lain hati," katanya.
Survei ini digelar 12-14 April 2017. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 1.000 responden. Sampel dipilih dengan metode stratified systematic sampling.
Responden yang berhasil diwawancarai sebanyak 495 (respon rate 49,5 persen). Yang tidak berhasil, 50,5 persen.
Alasan tidak bisa diwawancarai karena sudah pindah dan tidak diketahui alamat yang baru 30,2 persen, tidak dapat diidentifikasi oleh warga sekitar 26,2 persen, tidak berada di rumah ketika disurvei 25,4 persen, menolak diwawancarai 8,7 persen, meninggal dunia 1,2 persen, lainnya 8,3 persen.
Toleransi kesalahan atau margin of error kurang lebih 4,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling.
Hasil survei lembaga Indikator Politik Indonesia (IPI) menyatakan pasangan Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno unggul tipis dari Basuki
- Survei Publicsensum: Elektabilitas Isran-Hadi Makin Moncer di Pilkada Kaltim
- Survei Terbaru, Nurhidayah-Imam Kafali Unggul di Pilbup Lombok Barat
- Elektabilitas Ahmad Luthfi-Taj Yasin Ungguli Rivalnya versi Populi Center
- Lucky Hakim: Dukungan Publik Adalah Amanah untuk Perubahan Indramayu
- Survei Pilkada Lombok Utara: Elektabilitas Muchsin Effendi-Junaidi Arif Capai 39,3%
- Survei Pilkada Lombok Utara: Elektabilitas Muchsin Effendi-Junaidi Arif Capai 39,3%