Hasil Survei IPO soal Pj Gubernur DKI: Bahtiar Teratas, Selisih Jauh
jpnn.com - JAKARTA - Hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) menyimpulkan warga Jakarta menghendaki Bahtiar menjadi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta.
Survei IPO dilakukan di DKI Jakarta secara hybrid, yakni melalui kuesioner digital dan sambungan telepon, pada periode 23-26 September 2022.
Jumlah responden 400 orang melalui sambungan telepon, dan 1.000 orang melalu kuesioner digital. Margin error 2,90 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden disodori pertanyaan siapakah calon Pj Gubernur DKI Jakarta yang akan dipilih jika Bapak/Ibu diberi hak suara untuk memilih.
Hasilnya, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar meraih skor 37 persen.
Sekdaprov DKI Jakarta Marullah Matali 24 persen, dan Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono 8 persen. Sebanyak 31 persen responden menjawab tidak tahu/tidak menjawab.
"Masyarakat berharap pada Bahtiar setidaknya karena tiga faktor, yakni dia dinilai mapan dan punya kapasitas dalam hal birokrasi, tidak memiliki latar belakang politis, serta memiliki integritas sebagai ASN," ujar Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah saat menggelar keterangan pers hasil survei, Rabu (5/10).
Redam Polarisasi Politik
Hasil survei IPO juga mengungkap bahwa masyarakat menghendaki Pj gubernur DKI Jakarta ialah sosok yang ramah dan merakyat (34 persen), netral dari kepentingan politik (27 persen), dan netral dari polarisasi politik masa lalu (11 persen).
Hasil survei IPO soal Pj Gubernur DKI jakarta, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar posisi teratas.
- Tinjau Gereja, Pj Gubernur Jakarta Pastikan Natal Berjalan Lancar
- Timses Pramono-Rano Minta Jangan Ada Mutasi Jabatan Sebelum Gubernur DKI Baru Dilantik
- Heru Budi Hartono Diangkat Jadi Komisaris Utama PT MRT Jakarta
- Mensesneg Prasetyo Hadi Melantik Mayjen TNI Ariyo jadi Kasetpres, Ini Pesannya
- Terbit SK Panglima TNI, Mayjen Ariyo Windutomo Dilantik Jumat Pagi
- Bawaslu: Pendidikan Politik Penting untuk Hindari Masyarakat dari Polarisasi