Hasil Survei KPAI: Mayoritas Siswa Ingin Belajar Tatap Muka Januari 2021
jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Bidang Pendidikan Komisi Perlindungan Anak Indonesa (KPAI) Retno Listyarti mengungkapkan, mayoritas peserta didik menginginkan pembelajaran tatap muka dimulai Januari 2021.
Hal tersebut terungkap dari dari hasil survei singkat yang dilakukan KPAI, untuk melihat persepsi peserta didik tentang rencana pemerintah membuka pembelajaran tatap muka (PTM) pada Januari 2021.
Menurut Retno, survei singkat ini dibuat memang untuk mendengarkan suara anak-anak Indonesia. Adapun aplikasi yang digunakan adalah google form.
Penyebaran kuisioner survei dilakukan melalui aplikasi WhatsApp dan Facecook (FB) dengan dibantu oleh penggiat pendidikan dan para guru dalam jaringan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI).
Dari 62.448 responden mayoritas setuju sekolah tatap muka dibuka pada Januari 2021 yaitu sebanyak 48.817 siswa atau 78,17 persen dari total responden.
Sedangkan yang tidak setuju hanya 6.241 siswa atau sekitar 10 persen dari total responden.
Yang menjawab ragu-ragu mencapai 10.078 siswa atau sekitar 16,13 persen dari total responden.
"Para responden yang setuju pembelajaran tatap muka dibuka pada Januari 2021, umumnya memberikan alasan sudah jenuh pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan butuh variasi dengan PTM terutama untuk praktikum dan membahas materi-materi yang sangat sulit yang tidak bisa diberikan melalui PJJ," urai Retno, Senin (28/12).
Retno Listyarti mengungkapkan hasil survei KPAI yang menunjukkan mayoritas peserta didik ingin pembelajaran tatap muka di Januari 2021
- 5 Berita Terpopuler: Menteri Ikut Bicara soal Kasus Guru Honorer Supriyani, KPAI juga Bergerak, Persaingan Keras
- Kasus Guru Supriyani Dituduh Memukul Anak Polisi, KPAI Minta PGRI Tak Lakukan Diskriminasi
- Laporkan Kimberly Ryder ke KPAI, Edward Akbar Sertakan Barang Bukti Ini
- Edward Akbar Adukan Kimberly Ryder ke KPAI Atas Dugaan Kekerasan Terhadap Anak
- FSGI Sebut Anak STM Punya Hak Melakukan Demonstrasi, Jangan Ditangkapi
- KPAI Minta Oknum Guru yang Lakukan Kekerasan Terhadap Murid di Malang Diberi Sanksi