Hasil Survei soal Anak SD Gunakan Gawai, Mengejutkan!
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) memaparkan hasil survei yang cukup mengejutkan.
Menurut Valentina Ginting, asisten deputi Perlindungan Anak dalam Situasi Darurat dan Pornografi KemenPPPA, banyak anak kelas III sampai VI SD menggunakan gawai ketika orangtuanya tidur.
Mereka curi-curi gawai orangtuanya mulai pukul 22.00 hingga 04.00 dini hari. Adapun yang dilihat adalah membuka situs-situs yang sudah diblokir, bermain game online. Kebanyakan situs-situs yang diblokir adalah berbau pornografi.
"Jadi anak-anak ini tahu jam berapa orangtuanya tidur. Selain itu di malam hari kuotanya internetnya murah dan kencang," terang Valentina kepada JPNN, Jumat (16/3).
Penggunaan gawai oleh anak-anak di Indonesia sangat tinggi. Di mana sebanyak 64 persen anak usia 7-19 tahun sudah menggunakan gawai.
Dan, 143 juta masyarakat menggunakan medsos. Sedangkan 115 juta jiwa menggunakan FaceBook.
Yang ditakutkan Valentina, adanya kecenderungan orang tua membiarkan anaknya bermain gawai. Bahkan, bangga bila anak usia 2 tahun sudah melek gawai.
"Ini sangat berbahaya bila tidak ada pengawasan ketat orang tua. Begitu anak kecanduan gawai, efeknya sangat luar biasa. Bahkan pengaruhnya lebih berbahaya daripada narkoba," paparnya.
Hasil survei KemenPPPA menunjukkan, cukup banyak anak SD yang menggunakan gawai ketika orangtuanya sudah tidur.
- Bersama Kemendikbudristek & KemenPPPA, Tanoto Foundation Dorong Kemandirian Anak Sejak Dini
- Anak yang Saksikan KDRT Bisa Lakukan Hal Serupa di Masa Depan
- KemenPPPA: Perempuan Korban KDRT Cenderung Berpikir Bunuh Diri
- Siswi SMP Tewas dan Diperkosa Kakak Kelas di Bengkalis, KemenPPPA Bereaksi Begini
- Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait Meninggal Dunia, KemenPPPA Berbelasungkawa
- Pak Nahar Minta Pimpinan Ponpes Tersangka Kekerasan Seksual Dihukum Berat