Hasil Survei Terbaru Elektabilitas Jokowi dan Prabowo, Jauh!
jpnn.com, JAKARTA - Hasil survei Roda Tiga Konsultan (RTK) menunjukkan elektabilitas Presiden Jokowi belum tergoyahkan hingga memasuki masa pendaftaran pasangan capres – cawapres di Pilpres 2019, 4-10 Agustus.
Dari simulasi dua nama yang disurvei RTK memperlihatkan, elektabilitas mantan Wali Kota Surakarta tersebut berada di angka 51,6 persen.
Sementara elektabilitas Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto berada di angka 30,8 persen.
"Pada simulasi dua nama ini masih terdapat undecided (tidak menjawab/tidak tahu). Angkanya cukup besar mencapai 17,6 persen," ujar Direktur Riset RTK Rikola Fedri, saat merilis hasil survei di Bilangan Lebak Bulus, Jakarta, Minggu (5/8).
Menurut Rikola, angka tersebut cukup besar. Karena itu, meski selisih elektabilitas Jokowi dengan Prabowo cukup tinggi, namun bukan tidak mungkin bakal terjadi perubahan di masa kampanye pilpres, ketika keduanya benar-benar maju sebagai capres nantinya.
"Apalagi, jika memperhatikan tren survei yang kami lakukan sejak September 2017 hingga Juli 2018, ada tre elektabilitas Jokowi naik turun, meski angkanya sangat kecil. Sementara Prabowo terus naik," katanya.
Diiketahui, elektabilitas Jokowi pada survei yang dilakukan September 2017 lalu berada di angka 43,3 persen. Naik menjadi 52,8 pada April 2018 dan turun Juli 2018 menjadi 51,6 persen.
Sementara elektabilitas Prabowo berada di angka 29,3 persen pada April 2017, naik menjadi 29,8 persen pada April 2018 dan kembali naik menjadi 30,8 persen pada Juli 2018.
Hasil survei Roda Tiga Konsultan (RTK) menunjukkan elektabilitas Prabowo masih berada di bawah Jokowi.
- Catatan Ketua MPR: Menyelamatkan Masa Depan Puluhan Juta Anak dan Remaja
- Irwan Fecho Yakin Reforma Agraria & Gebuk Mafia Ranah Era Prabowo Nanti Bakal Makin Maju
- Heikal Safar Dukung Penuh Pembentukan Badan Gizi Nasional untuk Menyehatkan Anak Bangsa
- Irwan Fecho Suarakan Pembangunan Desa dan Jalan Daerah di Rapat Banggar DPR
- Anies Ahok
- Tanggapi Hasil Survei 2024, Wayan Sudirta DPR Minta Polri Tidak Cepat Berpuas Diri