Hasil Survey, Buruh Masih Terus Perjuangkan Kualitas Hidup Layak
"Makin banyak harapan sekaligus tuntutan kepada pemerintahan baru," paparnya.
Tuntutan Buruh
Indonesia Indicator mencatat dalam setahun terakhir media mengekspose sebanyak 5.356 berita tentang tuntutan para buruh.
Menurut Rustika, sebanyak 56 persen di antaranya adalah soal kenaikan upah. Tuntutan yang diajukan buruh terkait erat dengan upaya meningkatkan kesejahteraan, dalam hal ini upah minimum.
Selain itu, sebanyak 25 persen terkait BPJS. Dalam tuntutan tersebut buruh membutuhkan jaminan dan kepastian akan nasibnya dalam jangka panjang. Tuntutan berikutnya, yakni sebanyak 14 persen lebih terkait pada pola outsourcing, yang dinilai merugikan dari segi upah serta tiadanya kepastian status buruh dalam jangka panjang.
Beragam tuntutan tersebut dilakukan dengan cara demo. Cara ini merupakan salah satu sarana praktis untuk mendapat perhatian media.
Kaum buruh menempuh beragam cara saat menggelar demo. Dari 3.220 berita tentang demo buruh, sebanyak 36 persen kaum buruh berdemo dengan mendatangi institusi seperti Kemenaker, DPR, DPRD dan perusahaan.
"Sebanyak 32 persen memilih mogok kerja. Mogok dianggap cara yang efektif bagi buruh untuk menekan perusahaan dan pemerintah," kata Rustika. Sebanyak 19 persen berdemo dengan turun ke jalan. Sisanya, melakukan blokir, geruduk, aksi teatrikal, menduduki, serta membakar ban.
JAKARTA - Kaum buruh di Indonesia masih terus berjuang untuk mendapatkan kualitas hidup yang layak. Berdasarkan hasil penelitian Indonesia Indicator
- 5 Rayuan Ketua KPU Agar Cindra Mau Berhubungan Badan
- Ini Momen Pertama Hasyim Asyari Bertemu dengan Cindra Aditi
- Dino P. Djalal: Hanya 29 Persen Orang Indonesia Memiliki Pengetahuan tentang Perubahan Iklim
- Kronologi Kasus Asusila Ketua KPU Hasyim dan Mbak CAT Diungkap DKPP, Ada Panggilan Sayang
- Info Terbaru PP Manajemen ASN, Dipastikan Mengatur Penataan Honorer
- 5 Berita Terpopuler: P1 Swasta Merana karena Regulasi PPPK Berpihak kepada Honorer, Begini Kalimatnya