Hasil Talent Pool, Banyak Pejabat ‎Berkompetensi Rendah

jpnn.com - JAKARTA--Badan Kepegawaian Negara (BKN) secara resmi menyerahkan hasil assessment 40 instansi yang mengikuti talent pool jabatan pimpinan tinggi (JPT) 2016.
Talent pool JPT ini diikuti lima instansi pusat, yakni Badan Ekonomi Kreatif, Badan Kepegawaian Negara (BKN), Badan Narkotika Nasional (BNN), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Termasuk instansi daerah meliputi dua provinsi, 23 kabupaten, dan 10 kota.
"Talent pool JPT 2016 diikuti 223 pimpinan tinggi dan 820 pejabat administrator sehingga totalnya 1043 pejabat yang dinilai kompetensinya. Hasilnya, tidak jauh berbeda dengan hasil talent pool 2015," ungkap Kepala Pusat Penelitian Kompetensi (Puspenkom) ASN BKN Aris Windiyanto di Jakarta.
Hasil talent pool JPT 2015 menunjukkan sebanyak 40 persen pejabat berkompetensi rendah.
Sementara itu, Sekretaris Utama (Sestama) BKN) Usman Gumanti menyampaikan, masih banyaknya pejabat berkompetensi rendah akibat dari pola rekrutmen yang masih sektoral.
Penerimaan PNS langsung melalui penggantian pensiun, bahkan ada dari honorer.
Menyikapi hal itu, Usman mengatakan, hadirnya UU 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi reformasi bidang kepegawaian menuju birokrasi berkelas dunia.
"Saya harap setiap organisasi bisa menindaklanjuti hasil talent pool JPT 2016. Hasil ini juga bisa langsung digunakan untuk seleksi terbuka sehingga yang bersangkutan tidak perlu mengikuti assessment pada proses seleksi," tegas Usman (esy/jpnn)
JAKARTA--Badan Kepegawaian Negara (BKN) secara resmi menyerahkan hasil assessment 40 instansi yang mengikuti talent pool jabatan pimpinan tinggi
- Banyak Penyelenggara MICE Batalkan Acara di JCC, Ini Alasannya
- Petrokimia Gresik Pertahankan Proper Emas Kementerian Lingkungan Hidup Selama 4 Tahun
- Regulasi THR Bagi Mitra Pengemudi Online Dinilai Menghambat Pertumbuhan Industri
- Usut Kasus Pajak, KPK Periksa Pihak Matahari Store hingga BPR Cita Makmur Lestari
- Terima Gratifikasi Rp21,5 Miliar, Eks Pejabat Pajak Ini Jadi Tersangka KPK
- Fraksi PKS Ajak Rakyat Kompak Dukung Kebijakan Prorakyat Prabowo