Hasil Tes PCR Palsu Diobral Sebegini, Laris Manis, Pelakunya Langsung Ditangkap
jpnn.com, PRAYA - Polisi masih terus mendalami sindikat pembuat surat keterangan PCR palsu yang digunakan untuk registrasi di Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Dari hasil pengembangan, ternyata terkuak jika PCR palsu itu diobral dengan harga Rp500 ribu. Surat PCR yang digunakan penumpang perempuan berinisal ARO, salah seorang karyawan hotel di Kota Mataram.
Perempuan asal Kota Tanggerang, Provinsi Banten ini membeli PCR palsu tersebut kepada MF, warga Batulayar Lombok Barat melalui perantara PEH.
Kasatreskrim Polres Lombok Tengah, AKP I Putu Agus Indra Permana menyatakan, tiga orang pelaku yang diamankan ini merupakan satu komplotan yang memiliki peran masing-masing.
Ironisnya, pemalsuan PCR ini sudah dilakukan lima kali dan dijual dengan harga Rp500 ribu per PCR.
“Jadi perantara menjual dengan harga Rp500 ribu bagi yang memesan dan yang membuat PCR ini diberikan Rp100 ribu. Kami masih lakukan pengembangan karena satu orang yang diduga sebagai perantara PCR palsu juga masih dilakukan pengejaran. Identitasnya sudah kami kantongi,” ungkap Kasatreskrim Polres Lombok Tengah, AKP I Putu Agus Indra Permana saat konfrensi pers, Senin (26/7).
Kasus ini berawal dari pelaku berinisial ARO ingin pulang ke daerah asalnya. Tetapi dia enggan mengikuti prosedur untuk mendapatkan surat PCR sebagai syarat penerbangan di masa pandemi Covid-19.
PEH kemudian menawarkan kepada ARO untuk membeli hasil PCR dengan harga Rp500 ribu. ARO pun mengiyakan tawaran PEH tersebut.
Polisi masih terus mendalami sindikat pembuat surat keterangan PCR palsu yang digunakan untuk registrasi di Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat.
- Honorer Calon PPPK 2024 Dinyatakan MS Disanggah OPD, Ada yang TMS karena Hal Sepele, duh!
- Minakum Ditemukan Tewas Terbakar di Lombok Tengah
- Pendaftaran PPPK 2024 Mataram: Jumlah Pelamar Diprediksi Masih Bisa Bertambah
- Usulan 583 Formasi PPPK 2024 Sudah Disetujui, Taufik Priyono: Alhamdulillah
- Pendaftaran CPNS 2024: Pelamar Formasi Tenaga Teknis Lebih Banyak dari Nakes
- Pria di NTB Ini Setubuhi Putri Kandung Sejak 2021, Astaga