Hasil Uji Petik, Unas Masih Buruk
Meski Tak Separah Sebelumnya
Jumat, 22 April 2011 – 09:01 WIB
Sementara untuk menghitung hasil uji petik tersebut, Eko mengatakan akan dilakukan tabulasi pada Minggu (24/4). Dia mengatakan, setelah melakukan uji petik di beberapa kelas pada sekolah yang dipilih secara acak, lembar jawaban komputer (LJK) siswa langsung di-scan di perguruan tinggi negeri setempat.
Setelah di-scan, jawaban dari siswa tersebut akan dikoreksi langsung di Jakarta. Selanjutnya, hasil dari uji petik tersebut akan dibandingkan dengan hasil unas dari sekolah yang sama. Jika tedapat perbedaan mencolok, misalnya hasil uji petik jauh di bawah rata-rata nilai satu sekolah, maka BSNP mencium ada pelanggaran. "Semuanya tunggu tabulasi dulu. Penindakan tetap di tangan panitia unas," jelas Eko.
Mendiknas Mohammad Nuh menjelaskan, selama pelaksanaan unas, Kemendiknas menerima total 47 pengaduan kecurangan. Laporan kebocoran soal ujian mendominasi dengan jumlah 33 laporan. Laporan lainnya adalah, beredarnya kunci jawaban dan jual beli naskah soal.
Laporan masuk dari beberapa daerah di Indonesia. Seperti dari Jakarta, Banten, Aceh, Medan, Cirebon, Jogjakarta, hingga Kepulauan Riau. Nuh menegaskan, laporan tersebut masih sebatas isu, belum terbukti kebenarannya. Meski begitu, Kemendiknas menilai laporan masyarakat tersebut menjadi indikator unas masih kacau.
JAKARTA -- Pelaksanaan Ujian Nasional (Unas) SMA dan sederajat telah rampung. Dari hasil sementara uji petik, terungkap beberapa kelemahan pelaksanaan
BERITA TERKAIT
- Lewat CSR, PIK 2 Berkomitmen Dukung Pembangunan Generasi Emas Indonesia
- Olahkarsa Berkolaborasi dengan Universitas Ciputra
- Global Darussalam Academy Siap Cetak Kader Terbaik Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045
- PGN Dukung SMPN 34 Depok Menjadi Sekolah Energi Berdikari
- Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie & UiTM Kolaborasi Hidupkan Sopan Santun di Era Digital
- Mengenal Jurusan Keperawatan, Ini Prospek Karier dan Peluangnya di Masa Depan