Hasil Unas Tak Bisa untuk Masuk PTN
Jumat, 18 Desember 2009 – 09:42 WIB
Hasil Unas Tak Bisa untuk Masuk PTN
JAKARTA - Keinginan Mendiknas M. Nuh agar hasil ujian nasional (unas) bisa menjadi tiket masuk perguruan tinggi negeri (PTN) harus tertunda. Gara-garanya, rapat majelis rektor se-Indonesia memutuskan hasil unas belum bisa dijadikan tiket masuk PTN secara otomatis tahun depan. PTN masih ingin membuktikan hasil unas bisa kredibel atau tidak. Namun, lantaran berkomitmen mewujudkan unas kredibel dan jujur, rapat pembahasan unas yang berlangsung berjam-jam itu akhirnya sepakat mengawal unas dengan ketat. Mulai pencetakan, pendistribusian, hingga pemindaian hasil lembar jawaban ujian nasional (LJUN). "Apalagi, soal ujian dari tahun ke tahun rawan terjadi kebocoran," imbuhnya.
Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri (MRPTN) Haris Supratna mengatakan, setelah melalui rapat yang alot antara para rektor PTN, akhirnya pertemuan tersebut menghasilkan beberapa hal. Pertama, para rektor menyetujui membantu pelaksanaan unas. "Keputusan tersebut secara resmi baru kami ambil tadi malam (kemarin malam), setelah melalui perdebatan panjang," ujar Haris, Kamis (17/12).
PTN sendiri, kata Haris, antara lain diberi kewenangan mencetak soal unas dan mendistribusikan. "Sebenarnya kewenangan itu menjadi perdebatan. Suara kami sempat pecah. Sebab, mencetak soal bukan pekerjaan yang mudah," ujar Haris.
Baca Juga:
JAKARTA - Keinginan Mendiknas M. Nuh agar hasil ujian nasional (unas) bisa menjadi tiket masuk perguruan tinggi negeri (PTN) harus tertunda. Gara-garanya,
BERITA TERKAIT
- Ada Seleksi PPPK 2024, Bukan Berarti Jumlah Guru Bertambah
- Lestari Moerdijat Tekankan Transparansi Penyaluran Beasiswa PIP Harus Dikedepankan
- Kompetisi Inovasi Teknologi Elektro Trisakti Cup 2025 Targetkan Siswa SMA Sederajat
- ITS Gandeng Ganesha Menyosialisasikan Penerimaan Mahasiswa Baru FTSPK
- Pesantren 1.000 Cahaya, Misi Pendidikan Ramadan untuk Anak Yatim dan Disabilitas
- Pemprov Jabar Bakal Tebus 335.109 Ijazah Siswa Menunggak Uang Sekolah, Duitnya Rp 1,3 T