Hasto Ajak Akademisi Lontarkan Kritik ke PDIP
jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa partainya sangat butuh kritik dari kalangan akademisi. Menurutnya, kritik dari kalangan perguruan tinggi penting untuk penguatan peran partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.
Hasto menuturkan hal itu saat bertemu dengan Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) Tri Hanggono Achmad di Bandung, Jawa Barat, Senin, (15/2). Di awal pertemuan, Hasto menyampaikan apresiasi dari Megawati untuk Unpad.
Hasto mengatakan, Unpad merupakan perguruan tinggi yang menjadi tempat bagi banyak politikus PDIP menempuh pendidikan doktoral. “Banyak kader PDIP yang kuliah di Unpad dan memperoleh gelar doktor," ujarnya sebagaimana dikutip dari siaran pers DPP PDIP.
Karenanya, Hasto yang mulanya datang ke Unpad untuk menyampaikan kuliah umum lantas berkunjung ke rektorat untuk bertemu Hanggono. Orang kepercayaan Megawati itu mengaku butuh masukan untuk menata partainya sekaligus perpolitikan nasional.
Hasto menambahkan, kritik dari kalangan akademisi itu bisa dimasukkan ke dalam undang-undang. “Termasuk di UU penyelenggara pileg dan pilres serentak," sambungnya.
Sedangkan Hanggono mengatakan, perguruan tinggi yang dipimpinnya bertekad memberikan kontribusi untuk kepentingan masyarakat. “Sebagaimana negara hadir di tengah masyarakat, maka perguruan tinggi negeri pun harus hadir dan memberikan manfaat bagi rakyat," ucap guru besar bidang clinical biochemistry itu.(JPG/JPNN)
JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa partainya sangat butuh kritik dari kalangan akademisi. Menurutnya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PDIP Sebut Megawati dan Prabowo akan Bertemu, Kriminalisasi Hasto Bakal Dibahas?
- Dukung Prabowo soal Swasembada Pangan, Legislator PKB: Bukan Kebijakan Muluk-Muluk
- TNI AL Bongkar Pagar Laut, Eks Sesmilpres Singgung Proses Hukum
- Kuasa Hukum Gus Muhaimin: Semua Gugatan Ghufron Kandas
- Konsolidasi Nasional Gerakan Mandiri Bangsa Lahirkan Partai Gema Bangsa
- Setuju Ambang Batas Parlemen 4 Persen Dihapus, Eddy Soeparno: Bentuk Keadilan Demokrasi