Hasto Ajak Mahasiswa Hindari Bermedsos yang Negatif dan Aktif Memahami Geopolitik

jpnn.com, YOGYAKARTA - Doktor Ilmu Pertahanan Hasto Kristiyanto mengajak generasi muda untuk mempelajari geopolitik dan dinamika yang terjadi di dunia internasional.
Menurut Hasto, saat ini kalangan muda banyak menghabiskan waktu di sosial media hanya mengikuti hal yang remeh temeh.
Hal itu disampaikan Hasto saat menjawab pertanyaan mahasiswa di Seminar di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kamis (15/12).
"Sekarang mari kita pompakan spirit kaum muda Indonesia menegaskan kepemimpinan Indonesia. Tentunya tidak seperti di zaman Soekarno. Saat ini, itu bisa dilakukan dengan anak muda yang menguasai iptek. Karena iptek itu kunci kemajuan kita sebagai bangsa,” kata Hasto.
Sekjen DPP PDI Perjuangan itu juga mendorong kaum muda merancang kepeloporan di dalam semua bidang kehidupan.
“Intinya apa pun yang dipelajari anak muda saat ini, itu harus dalam spirit bagaimana hal itu dalam memajukan bangsa Indonesia," beber Hasto.
Politikus asal Yogyakarta itu menerangkan hal itu bukanlah mudah, jika melihat kenyataan medsos yang sering disalahgunakan. Namun, Hasto meminta harus dipikirkan bagaimana menyiapkan antitesis atas kecenderungan yang negatif tersebut.
Hasto juga mejawab pertanyaan mahasiswa apakah pemikiran Soekarno masih sangat relevan saat ini. Hasto memberi ilustrasi di masa lalu, dalam menjalankan diplomasi, Indonesia ada istilah mendayung di antara dua karang.
Menurut Hasto, saat ini kalangan muda banyak menghabiskan waktu di sosial media hanya mengikuti hal yang remeh temeh.
- Sentil Perlakuan KPK terhadap Agustiani Tio, Hasto: Ini Tidak Manusiawi!
- Febri Sebut Tak Ada Saksi yang Bilang Uang Suap Berasal dari Hasto
- Resah Lihat Kondisi Ekonomi, Mahasiswa UKI Bagikan Beras untuk Membantu Warga
- Demi Uji Klaim Wahyu, Pengacara Hasto Minta Rekaman CCTV Ruang Rokok Bisa Diputar
- Untar Residence Hadirkan Hunian Modern dan Inklusif untuk Mahasiswa Global
- Kubu Hasto Minta KPK Buka CCTV Momen di Ruang Merokok yang Diklaim Wahyu Setiawan