Hasto Harap Kantor PDIP Yogyakarta Jadi Rumah Rakyat dan Tempat Budaya
jpnn.com, JAKARTA - DPP PDI Perjuangan meresmikan Kantor DPD Yogyakarta beserta patung Bung Karno pada Rabu (28/10).
Kantor berlantai 5 itu dipersembahkan untuk Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang lahir di kota yang pernah menjadi ibu kota republik Indonesia tersebut.
"Kantor DPD PDI Perjuangan di Yogyakarta ini dipersembahkan secara khusus kepada ibu ketua umum Megawati Soekarnoputri," kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di sela-sela acara peresmian yang digelar secara virtual, Selasa (28/10).
Untuk diketahui, Megawati yang merupakan putri Proklamator RI Bung Karno memang dilahirkan di Yogyakarta pada 23 Januari 1947.
Saat itu, belum genap dua tahun Indonesia merdeka dan para bapak pemimpin bangsa masih dikejar-kejar oleh kekuatan penjajah kolonial, sehingga kerap harus berpindah tempat tinggal termasuk ke Yogyakarta.
Megawati sendiri berharap pembangunan kantor baru termasuk di Yogyakarta ini, bisa menginspirasi kantor sejenis bisa dibangun di kota lain.
“Kantor ini diselesaikan cukup lama. Mungkin dua tahunan. Tapi walau pelan progresnya selalu ada. Di daerah lain, banyak alasan. Katanya tak ada uang, bu. Tapi itu karena tak diusahakan. Jadi butuh perjuangan serupa (seperti di Yogyakarta, red),” kata Megawati.
Kantor pengurus daerah baru di Yogyakarta dibangun dengan konsep hijau sesuai arahan Megawati terkait pelestarian lingkungan.
DPP PDI Perjuangan meresmikan Kantor DPD Yogyakarta beserta patung Bung Karno pada Rabu (28/10), kantor ini diharapkan menjadi rumah rakyat dan tempat kebudayaan.
- Polemik Hasto Tersangka, Habiburokhman Gerindra: Sampai Kiamat Enggak Selesai
- Akademisi Universitas Bung Karno Nilai Penetapan Tersangka Hasto Murni Proses Hukum
- Berani Tetapkan Hasto Tersangka, KPK Era Setyo Budiyanto Layak Diapresiasi
- Connie Tanggapi Status Tersangka Hasto, Lalu Bicara Kasus Pencucian Uang Kakak & Adik
- Pencegahan Yasonna Laoly ke Luar Negeri jadi Pukulan Beruntun untuk PDIP
- Kasus Hasto Bukan Politisasi, KPK Harus Berani Melawan Intervensi