Hasto Kritisi Impor Paracetamol, Pangi: PDIP Sudah Pasti Menyinggung Pemerintahan Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai pidato Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto soal konsep berdikari dan impor paracetamol, jelas sebagai kritikan terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"PDIP sudah pasti menyinggung pemerintahan Jokowi. Saya pikir ini bagus, vitamin bagi pemerintah. Tanda PDIP sayang sama Jokowi," kata Pangi kepada JPNN.com, Rabu (18/8).
Terlebih lagi, katanya, konsep berdikari merupakan bagian dari kampanye Jokowi di Pilpres lalu, sehingga wajar bila partai pimpinan Megawati Soekarnoputri kembali mengingatkan eks wali kota Surakarta itu.
"Bagaimana mungkin negara masih impor paracetamol, padahal jualan kampanye dulu adalah berdikari," ucap direktur eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu.
Dalam konteks itu, Pangi melihat PDIP sedang berupaya mengingatkan Jokowi agar kembali ke trayek berdikari secara kongkret.
Sebab, katanya, bila janji kampanye tersebut tidak ditunaikan Presiden Jokowi, itu bakal menjadi beban bagi partai berlambang banteng moncong putih di kemudian hari.
"Karena mungkin kegelisahan PDIP juga jargon berdikari hanya lip service, hanya senjata kampanye tetapi enggak ada bukti kongkret, paracetamol saja masih impor," ucap Ipang -sapaan Pangi.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto sebelumnya mengingatkan upaya Proklamator Kemerdekaan sekaligus Presiden Pertama RI Ir. Soekarno (Bung Karno) dalam membangun modernisasi Indonesia.
Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai PDIP ingin mengingatkan Presiden Jokowi soal berdikari dengan mengkritik kebijakan impor.
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng
- Hasto PDIP Sebut Kedekatan Anies dengan Pram-Doel Akibat Demokrasi yang Dikebiri
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi