Hasto Lincah Menari Bersama Penari Gandrung

Sementara Anas mengatakan, tari gandrung ini merupakan bentuk penyambutan tamu kehormatan di Banyuwangi. Menurut Anas, tari gandrung merupakan salah satu identitas di Banyuwangi.
"Tadi tarian diawali tari paju gandrung. Paju itu berarti ada pasangannya," kata Anas yang juga merupakan politikus PDIP.
BACA JUGA : PDIP Kucurkan Rp 17,6 Miliar untuk Kongres V di Bali
Anas melanjutkan, pihaknya berterima kasih kepada PDIP karena menyediakan ruang bagi budaya Banyuwangi untuk tampil di Bali.
Terlebih Bali merupakan pusat kebudayaan nusantara yang sudah dikenal masyarakat dunia.
"Ini menunjukkan kongres ini bukan hanya ruang gagasan, ide dan pemilihan pimpinan. Tapi menjadi ruang silaturahmi kebudayaan-kebudayaan yang ada di Indonesia," jelas Anas.
Anas juga melihat semua orang yang ikut bernari mengeluarkan energi positif. Seperti Hasto, kata Anas, sangat bersemangat menunjukkan keceriaan saat bernari dengan para peraga seni dari daerahnya itu.
"Uniknya para penari dan pembawa musiknya masih muda-muda. Ini membuktikan bahwa PDIP selalu mendorong dan memberikan ruang kepada anak muda untuk berkebudayaan yang luhur," jelas Anas. (tan/jpnn)
Sebanyak 50 penari gandrung tampil menyambut ribuan kader yang hadir di Kongres PDIP di Bali.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Bersaksi di Persidangan, Wahyu Mengaku Tak Punya Bukti Terima Uang dari Hasto
- Internal PDIP Solid Menyambut Kongres, tetapi Butuh Biaya
- Tulis Surat, Hasto: Makin Lengkap Skenario Menjadikan Saya sebagai Target
- Yasonna Tegaskan Pelaksanaan Kongres VI PDIP Tinggal Menunggu Perintah Ketum
- Ruang Sidang Hasto Disusupi Provokator yang Mengaku Dibayar Rp 50 Ribu
- Semangati Hasto, Ganjar Hadir di Pengadilan Tipikor