Hasto Pastikan Penolakan PDIP terhadap Israel Bukan Klenik, Didasari Ideologi hingga Kemanusiaan
“Terjadi perubahan kebijakan Israel dan sangat keras terhadap Palestina. Atas fakta ini, kembali dilakukan lobi ke Menlu dan Mensesneg untuk menegaskan seriusnya masalah tersebut," kata Hasto.
Pada 14 Februari 2023, dalam perjalanan ke Jakarta dari menghadiri acara di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Hasto bertemu Prof. Din Syamsuddin.
“Atas kekerasan masif yang dilakukan sayap kanan Israel, saya menyatakan sikap bahwa sedang mencari jalan ke luar atas masalah itu dan tetap pada posisinya menolak Israel,” kata Hasto.
Lobi-lobi terus dilakukan untuk mencari jalan ke luar guna menghindari kelompok tertentu yang mencari kesempatan untuk membenturkan PDIP dengan pemerintah atau Megawati dengan Presiden Jokowi.
“Kami bergerak silent karena menghindari pihak luar mengadu domba kami dengan pemerintah. Jadi, apa yang disampaikan Ade Armando tidak tepat, karena sama sekali tidak benar dan kesimpulannya salah," kata Hasto.
Penolakan terhadap Israel makin masif. Pada saat itu ada banyak kajian terkait persoalan tersebut.
“Berbagai informasi strategis diterima terhadap munculnya rencana penolakan Israel yang ditunggangi kelompok oposan, antipemerintah, kelompok kadrun, dengan kemungkinan adanya pengantin yang menciptakan gangguan keamanan,” ujar Hasto.
Politikus asal Yogyakarta itu menambahkan skenario terburuk ketika U-20 berlangsung dengan kehadiran Israel, berbagai gangguan keamanan, bahkan bisa mengarah pada tuduhan pelanggaran konstitusi, yang berujung pada impeachment.
Hasto menerangkan penolakan terhadap Israel jauh sebelum I Wayan Koster dan Ganjar Pranowo menyampaikan sikap.
- PPN 12 Persen, Arus Bawah Prabowo Punya Pandangan Seperti Ini
- Ingatkan PDIP Konsisten soal PPN, Misbakhun: Berpolitiklah secara Elegan
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- PKB Sentil PDIP soal PPN 12 Persen
- Perihal Kenaikan PPN 12 Persen, Pengamat: PDIP Harus Bertanggung Jawab
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?