Hasto PDIP: Aksi Intimidasi Pas Pilkada Tak Sejalan dengan Kebijakan Prabowo

Hasto PDIP: Aksi Intimidasi Pas Pilkada Tak Sejalan dengan Kebijakan Prabowo
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Lumajang, Jawa Timur, Selasa (5/11). Dokumentasi DPP PDIP

jpnn.com, LUMAJANG - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto terus melaksanakan safari politik dan konsolidasi internal menyambut pilkada serentak 2024. Kali ini, kegiatan dilakukan di Lumajang, Jawa Timur, Selasa (5/11).

Hasto dalam konsolidasi di Lumajang menggelorakan semangat kader dan simpatisan PDIP bisa bergerak memenangkan Tri Rismaharini- Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) untuk Pilkada Jatim 2024 serta Indah Amperawati-Yudha Adji Kusuma pada Pilkada Lumajang 2024.

“Terus bergerak bangun persepsi positif tentang Ibu Risma yang memang banyak prestasi,” kata Hasto dalam konsolidasi, Selasa.

Hasto mengingatkan perlunya membentuk tim advokasi demi menanggapi oknum aparat di daerah yang mengintimidasi kader serta simpatisan.

Dia mengingatkan tim advokasi tidak boleh gentar melawan intimidasi karena Presiden Prabowo Subianto sudah menegaskan komitmen menjaga demokrasi secara berkeadilan pada pilkada serentak 2024.

"Kalau ada oknum-oknum dari aparatur negara termasuk Polri yang melakukan intimidasi, mereka berhadapan dengan Presiden Prabowo dan sudah membuat kebijakan yang tidak sejalan dengan garis kebijakan Presiden Prabowo,” kata Hasto.

Dia pun mengajak semua pihak dalam pilkada serentak 2024 untuk membiarkan rakyat berdaulat dalam memilih pemimpin ke depan.

"Mari menjadikan pilkada ini sebagai momentum bagi rakyat untuk memilih pemimpinnya secara bebas, pemimpin berprestasi, pemimpin yang mengandalkan dukungan dari rakyat, bukan dukungan dari elite-elite tertentu,” ujar Hasto.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto berbicara soal aksi intimidasi dalam politik tak sejalan dengan kebijakan sosok ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News