Hasto PDIP: Edy Rahmayadi Pemimpin yang Berjuang dari Bawah, Bukan Karbitan
Rakerdasus Pemenangan Pilkada Sumut 2024
“Jadi, anggota DPR yang pernah meminum air di Sumut ini, harus mau bergotong royong. Karena yang kita hadapi di Sumut ini adalah mereka yang menggunakan modal dana besar, dan yang menggunakan pendekatan kekuasaan,” papar Hasto.
“Kalau senior partai turun ke daerah, tanpa surat tugas, semua wajib turun ke bawah memenangkan cagub-cawagub, karena kita semua wajib melakukan penggalangan rakyat,” tambah Hasto dikutip dalam keterangannya.
Hasto juga mengatakan DPP PDIP akan memberi sokongan bagi para kader partai yang diintimidasi oleh oknum aparat kekuasaan agar tidak bekerja memenangkan calon kepala daerah dari partai berlambang kepala banteng moncong putih itu.
“Kalau diintimidasi, jangan pernah takut. Ketakutan itu adalah ilusi kalau kata Bu Mega (Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri),” kata Hasto.
Saat berpidato, Hasto juga menyampaikan sejumlah pantun. Salah satunya menyangkut tema kacang lupa pada kulit, yang akhirnya akan menemukan karmanya.
“Ada kacang lupa kulitnya. Cermin rendahnya budi dan etika. Satyam Eva jayate adalah mantra kita. Dengannya, mari menangkan Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala,” kata Hasto dalam pantunnya.
Rakerdasus dilaksanakan di Kota Medan, pada Minggu (6/10) dihadiri lebih dari seribu orang pengurus utama PDIP di Provinsi Sumatera Utara, yang dipimpin Ketua dan Sekretarisnya, Rapidin Simbolon dan Sutarto.
Hasto hadir dari Jakarta didampingi sejumlah Ketua DPP PDIP, yakni Deddy Yevri Sitorus, Adian Napitupulu, Yasona Laoly, Mindo Sianipar, dan Yoseph Aryo Adhi Dharmo.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Edy Rahmayadi merupakan sosok pemimpin yang berjuang dari bawah, bukan karbitan.
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok
- Survei Polling Institute: PDI-P Berpotensi Keok di Jabar XI
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Calon PDIP Kalah di SMS, Yoshua: Efek Maruarar Sirait Pindah ke Gerindra
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng