Hasto PDIP Sebut Mentan Syahrul Tidak Mampu Baca Data, Sebaiknya Diganti Saja
jpnn.com, JAKARTA - Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Namun, Hasto menilai pembantu Presiden Jokowi yang paling layak diganti ialah Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
“Beberapa tahun terakhir terjadi inflasi pangan secara terus-menerus,” ujar Hasto dalam jumpa pers Refleksi Akhir Tahun 2022 PDIP yang dilaksanakan secara daring, Jumat (30/12).
Hasto menambahkan Presiden Jokowi telah menciptakan landasan kemajuan yang luar biasa. Pembangunan yang semula Jawa sentris, kata Hasto, diubah menjadi Indonesia sentris pada masa kepemimpinan Presiden ke-7 RI itu.
“Para menteri seharusnya dalam napas yang sama,” kata Hasto.
Menurut Hasto, pernyataan Ketua DPP PDIP Djarot S Hidayat tentang Mentan Syahrul Yasin Limpo layak dievaluasi merupakan sikap resmi partai.
Politikus asal Yogyakarta itu menegaskan penilaian Djarot tersebut didasarkan pada hal fundamental untuk mengatasi ancaman krisis pangan. “Itu paling elementer,” ucap Hasto.
Peraih gelar doktor ilmu geopolitik dari Universitas Pertahanan (Unhan) itu menuturkan Menteri Syahrul sempat membuat pernyataan tentang rencana ekspor beras ke Tiongkok.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan Beberapa tahun terakhir terjadi inflasi pangan secara terus-menerus.
- Prabowo Janji Tak Intervensi Pilkada, Ronny: Kader PDIP Jangan Ragu Sikat Aparat Nakal
- Targetkan Kemenangan, Sekjen PDIP Ingatkan Megawati Dinggembleng di Yogyakarta
- Hadir Konsolidasi PDIP di Yogya, Hasto: Pilkada Momentum Mengubah Peta Politik
- Prabowo Biayai Retret Pakai Duit Pribadi, Yulius PDIP: Mengacaukan Tata Kelola Negara
- Konsolidasikan Kader di Surabaya, Sekjen PDIP Sebut Risma-Hans Bawa Misi Perubahan
- Sekjen PDIP: Risma Bukan Pemimpin Pencitraan Penuh Kebohongan