Hasto PDIP Sebut Pemilu Proporsional Terbuka Hasilkan Oligarki dan Liberalisasi
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyinggung tentang liberalisasi partai politik saat ini ketika menjawab pertanyaan awak media soal isu penerapan sistem proporsional tertutup pada Pemilu 2024.
Sebelumnya, isu proporsional tertutup mengemuka seiring pengajuan uji materi kelompok masyarakat ke Mahkamah Konstitusi (MK)
Sementara itu, Ketua KPU Hasyim Asya'ri menyebutkan peluang diterapkannya sistem proporsional tertutup pada pemilu berikutnya perlu dicermati.
Menurut Hasto, sistem pemilihan proporsional terbuka seperti saat ini hanya menghasilkan liberalisasi hingga oligarki politik.
"Kemudian menciptakan dampak kapitalisasi politik, munculnya oligarki politik, kemudian persaingan bebas dengan segala cara," kata Hasto dalam jumpa pers Refleksi Akhir Tahun 2022 dan Harapan Menuju Tahun 2023 yang digelar secara daring, Jumat (30/12).
PDIP, kata Hasto, memang setuju jika pemilu menerapkan sistem proporsional tertutup, karena hal itu menjadi amanat Kongres V parpol berlambang Banteng itu.
"Sikap Partai sebagaimana ditetapkan dalam Kongres V PDIP setuju dengan sistem proporsional tertutup," ujar dosen Universitas Pertahanan (Unhan) itu.
Hasto melanjutkan sistem proporsional tertutup akan mendorong kaderisasi di parpol dan mencegah terjadinya liberalisasi politik, sehingga PDIP mendukung hal tersebut.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut sistem proporsional terbuka seperti saat ini hanya berimbas negatif ke sistem kepemiluan.
- 5 Berita Terpopuler: Info Terbaru dari BKN soal PPPK Tahap 1, Tolong Jangan Diabaikan
- Sekjen PDIP Sudah Tersangka, Lalu Bagaimana Sikap KPK soal Harun Masiku? Jawabannya Klasik
- Penetapan Tersangka Hasto Bernuansa Kriminalisasi, Pernyataan Ketua KPK Buktinya
- Hasto Kristiyanto jadi Tersangka, Jokowi: Hehee...
- Hasto Tersangka, Ketua KPK Mengeklaim Punya Alat Buktinya
- Hasto Tersangka Seminggu setelah Jokowi Dipecat PDIP, Apa Kaitannya?