Hasto: Politikus Harus Belajar dari Kebudayaan agar Tidak Hina Ulama

Usulan itu mengemuka setelah Uniesco menyatakan bahwa keris merupakan warisan dunia.
Hasto mengaku terus berkomunikasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Sekretaris Negara soal penetapan Hari Keris Nasional itu.
"Kami yakin ini bisa segera ditetapkan karena kita tahu benar bagaimana perhatian Presiden Jokowi terhadap kebudayaan," kata Hasto.
Dia meyakini Jokowi akan seperti mantan Presiden Soekarno yang melakukan diplomasi ke AS dan Eropa pada 1957.
Saat itu, Bung Karno, sapaan karib Soekarno, membawa para seniman ke AS dan Eropa.
Di antaranya, Bagong Kussudiardja, para pesilat, dan tosan aji nasional.
"Jadi kami yakin bahwa perhatian terhadap kebudayaan dari Pak Jokowi pasti besar," imbuh Hasto. (jos/jpnn)
Sekjen Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji (Senapati) Nusantara Hasto Kristiyanto mengimbau para politikus untuk belajar dari kebudayaan Indonesia yang penuh dengan nilai-nilai peradaban.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Jadi Ketua Dewan Pembina PARFI '56, Fadli Zon Sampaikan Komitmen untuk Industri Film
- Jaksa KPK Mengakui Delik Perkara Hasto Bukan terkait Kerugian Negara
- Jaksa KPK Tegaskan Perkara Hasto Murni Penegakan Hukum
- Guntur Romli Optimistis Hasto Menang di Pengadilan: Secara Hukum Posisi Kami Sangat Kuat
- Febri Ditarget KPK Setelah Jadi Pengacara Hasto, Forum Advokat Indonesia Ungkap Kecaman
- KPK Absen, PN Jaksel Tunda Sidang Praperadilan Staf Hasto