Hasto Sarankan Fadli Zon Evaluasi Praktik Money Politic di Gerindra
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris TKN Jokowi - Ma'ruf Hasto Kristiyanto menyarankan Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon membuat panitia khusus pemilu di partainya saja ketimbang di DPR RI. Sebab, sejauh ini Partai Gerindra yang paling banyak melakukan pelanggaran pemilu seperti politik uang.
"Mungkin itu untuk di internal mereka, karena mereka kan juga banyak yang tertangkap money politics," kata Hasto di Rumah Aspirasi, Jakarta Pusat, Kamis (25/4).
Hasto merasa saran Wakil Ketua DPR RI itu untuk membuat panitia khusus dan tim pencari fakta kecurangan Pemilu tidak relevan di parlemen. Dua badan itu, kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini, lebih baik untuk Gerindra Saja.
"Yang dimaksudkan Pak Fadli Zon mungkin untuk internal Gerindra. Karena banyak yang tertangkap money politics," jelas Hasto.
BACA JUGA: Fadli Zon Usulkan Pansus Pemilu dan TPF
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon mengusulkan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) di DPR terkait dugaan kecurangan Pemilu 2019.
“Ini adalah salah satu opsi yang bisa dilakukan. Kalau dari paslon, nanti terserah mau disikapi seperti apa kecurangan yang masif,” kata Fadli di gedung parlemen, Jakarta, Rabu (24/4).
Menurut Fadli, pansus itu sangat positif untuk bisa mengevaluasi untuk penyelenggaraan pemilu yang lebih baik di masa yang akan datang, serta bisa menjadi bahan revisi UU Pemilu.
Sekretaris TKN Jokowi - Ma'ruf Hasto Kristiyanto menyarankan Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon membuat panitia khusus pemilu di partainya saja ketimbang di DPR RI.
- Gerindra Bantah Menyerang PDIP Soal Kenaikan PPN jadi 12 Persen
- Wihadi Gerindra Sentil Dolfie PDIP: Dia Tak Jelaskan Detail Pasal 7 Ayat 4 UU HPP
- Tegas! Kawendra Desak Bos Semen Singa Merah Bertanggung Jawab kepada Masyarakat Jember
- Menbud Fadli Zon Sampaikan Pesan Kebangsaan, Logo Kementerian Kebudayaan Diluncurkan
- Menbud Fadli Zon Dorong Pencak Silat Menjejak Panggung Pendidikan dan Mendunia
- Tumben Si Bahlil Mengundang Bu Mega, Cukup Utut Saja