Hasto Tegaskan Komitmen PDIP, Kader Banteng Sebaiknya Menyimak
“Desa adalah ujung tombak pemerintahan yang berada di garda terdepan pelayanan publik, sekaligus tempat hidup tradisi dan adat istiadat,” ungkap Sri Rahayu.
Dia juga mengungkapkan bahwa Indonesia adalah negara keempat terbesar di dunia, dari 270.2 juta populasi, 49,5 persen ialah perempuan dan 30,1 persen berusia anak-anak.
Data tersebut, kata dia, bisa menjadi potensi luar biasa agar perempuan terlibat langsung dalam proses pembangunan bangsa.
“Perempuan harus mampu menjadi generasi penerus bangsa yang ikut bertanggungjawab memajukan bangsa dan negara ke depan,” ungkap Sri Rahayu.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang mengatakan desa atau kelurahan yang berperspektif gender dan ramah terhadap anak harus dilaksanakan dalam penyelenggaraan pemerintah desa.
“Ada beberapa prinsip pengembangan DRPPA di antaranya dilakukan secara gotong royong, nondiskriminasi, prinsip demokrasi, tanpa kekerasan terhadap perempuan dan anak,” ujar Bintang.
Selain itu DRPPA juga diharapkan menjadi episentrum baru bagi pembangunan yang berbasis kesetaraan gender, serta perlindungan hak perempuan dan anak.
“Jumlah dan peran desa yang dangat besar dalam pembangunan nasional tentunya sangat strategis untuk dapat diberdayakan dalam mencapai tujuan-tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) melalui prinsip no one left behind, agar tidak ada satu orang pun yang tertinggal,” ucapnya. (ast/jpnn)
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut parpolnya berkomitmen menjadikan desa dan kelurahan ramah anak dan perempuan.
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Aristo Setiawan
- Survei Polling Institute: PDI-P Berpotensi Keok di Jabar XI
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Calon PDIP Kalah di SMS, Yoshua: Efek Maruarar Sirait Pindah ke Gerindra
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng
- Hasto PDIP Sebut Kedekatan Anies dengan Pram-Doel Akibat Demokrasi yang Dikebiri