Hasyim Muzadi Kaget Fitnah Hampiri Jokowi Saat di Tanah Suci

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Ketua Umum PBNU, KH Hasyim Muzadi mengaku kaget dengan serangan ke Joko Widodo dengan foto hasil rekayasa sehingga memunculkan kesan calon presiden yang dikenal dengan sapaan Jokowi itu tak tahu aturan pengenaan baju ihram saat umroh. Hasyim tak menyangka Jokowi yang tengah beribadah di Tanah Suci Mekah masih disasar dengan serangan fitnah melalui foto rekayasa di media sosial.
“Astagfirullahaladzim. Orang sedang beribadah pun jadi ajang fitnah,” kata Hasyim dari Mekah melalui layanan pesan singkat ke wartawan, Senin (7/7).
Namun, Hasyim enggan berpanjang lebar soal serangan ke Jokowi itu. “Semoga Allah SWT mengampuni orang-orang yang menebar fitnah ke Pak Jokowi,” lanjutnya.
Lantas apa reaksi Jokowi dengan maraknya foto rekayasa yang diunggah ke media sosial? Capres yang berpasangan dengan JK itu justru merasa iba dengan para pelaku fitnah.
“Saat diberitahu ada propaganda yang kembali menyerang kegiatan ibadah umrohnya, Pak Jokowi hanya mengucapkan istighfar. Malah Pak Jokowi merasa kasihan dengan para pelakunya,” kata Ahmad Basarah, anggota Tim Pemenangan Jokowi-JK yang menyertai rombongan capres nomor urut 2 itu saat umroh .
Basarah menambahkan, Jokowi juga merasa heran karena fitnah terus saja muncul. “Kata Pak Jokowi, kok tega-teganya demi nafsu kekuasaan mengkafirkan saudara muslimnya sendiri," ujar Basarah mengutip Jokowi.(ara/jpnn)
JAKARTA - Mantan Ketua Umum PBNU, KH Hasyim Muzadi mengaku kaget dengan serangan ke Joko Widodo dengan foto hasil rekayasa sehingga memunculkan kesan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Modena Pure Hub Dukung Gerakan Refill & Daur Ulang Plastik di CFD Sudirman
- Apakah Galon Polikarbonat Bisa Sebabkan Kanker? Simak Faktanya
- 60 Influencer Terpilih Jadi Penebar Kebaikan Hijab Tiebymin
- Peradi Tingkatkan Kemampuan Anggota dengan Hadirkan Advokat Luar Negeri
- Paksa Kepala Daerah Ikut Retret, Prabowo Ingin Meniru Rezim Orde Baru
- Pengamat: Retret Kepala Daerah Bukan Demi Kesejahteraan Rakyat, Tetapi Investasi Politik Prabowo