Hasyim: Umat Islam Harus Melawan
Kamis, 20 September 2012 – 06:08 WIB

Foto: Arundono/Dok.JPNN
"Atau juga dengan memberikan pengertian terus-menerus bahwa Islam tidak akan bebas dari musuh sebagai bagian dari sunatullah," ucap Hasyim. Musuh itu, tutur dia, bisa datang dari dunia luar maupun dari Indonesia.
Khusus terhadap Amerika Serikat (AS), sebagai negara tempat keluarnya film Innocence of Muslims, Hasyim mendorong mereka segera meminta maaf kepada seluruh dunia Islam. Hal itu perlu dilakukan jika tidak ingin dianggap sedang mengobarkan permusuhan terhadap Islam. "Meski sesungguhnya saya tidak begitu yakin itu akan dilakukan," cetusnya. Sebab, menurut dia, penghinaan terhadap agama di AS kerap dihubungkan dengan kebebasan berekspresi.
Selain itu, Hasyim yakin si pencetus maupun pembuat film sesungguhnya tidak berdiri sendiri. Ada latar belakang kekuatan yang sangat besar di belakangnya. "Apalagi, sekarang musim pencalonan presiden di Amerika. Sehingga hampir dipastikan tidak akan ada yang berani mengambil risiko (minta maaf, Red)," ujarnya.
Hasyim membeberkan, serangan terhadap Islam sebenarnya telah dilakukan secara sistematis, berkala, dan penuh perhitungan. Antara lain mulai Salman Rusdi di Inggris dengan bukunya yang berjudul Ayat-Ayat Setan, aksi Pendeta Terry John membakar Alquran di Hawaii, pembuatan film Fitna oleh anggota parlemen Belanda yang sangat anti-Islam Geert Wilders, hingga sekarang film Innocence of Muslims di AS.
JAKARTA - Sekjen International Conference of Islamic Scholars (ICIS) KH Hasyim Muzadi menganggap film Innocence of Muslims sebagai bagian dari serangan
BERITA TERKAIT
- Yohanes Bayu Tri Susanto Jadi Pengusaha Sukses Yang Rendah Hati
- Revisi UU ASN Mengubah Tenggat Penyelesaian Honorer?
- Perpres Kantor Komunikasi Kepresidenan Digugat ke MA, Ini 4 Pasal yang Dipersoalkan
- Menjelang Mukernas dan Pelantikan, PP ISNU Gelar Fun Walk Serta Go Green di CFD Thamrin
- KPPI 2025 Siap Digelar, PENEMU Dorong Perempuan Ambil Peran Strategis
- Pemerintah Klaim Tarif Impor Trump dari AS Tak Ganggu Swasembada Nasional