Hati-hati! Ancaman Terorisme Berubah Bentuk dalam Banyak Pola
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berbicara tentang ancaman ekstremisme dan radikal terorisme di Indonesia.
Wapres mengingatkan ancaman dapat muncul dengan varian baru.
Hal tersebut tidak bisa dibiarkan karena akan menciptakan kerawanan dan gangguan stabilitas nasional.
Wapres mengatakan hal tersebut dalam pidatonya pada peluncuran pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 7/2021.
Perpres ini mengatur tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme 2020-2024, di Hotel Shangri-la Jakarta, Rabu (16/6).
"Ke depan, kita masih dihadapkan pada ancaman ekstremisme dan radikal terorisme yang selalu bermetamorfosis dalam banyak pola," ucapnya.
Menurut Wapres, pola-pola baru dalam ancaman radikalisme itu umumnya mengusung isu-isu yang tidak sejalan dengan ideologi Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dia juga mengatakan ancaman radikalisme dan ekstremisme yang dihadapi Indonesia saat ini disebabkan munculnya kekerasan, bahkan hal itu juga menimbulkan intoleransi antarwarga.
Wapres mengingatkan bahaya ancaman terorisme yang berubah bentuk dalam banyak pola.
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- BNPT Gelar Program Sekolah Damai untuk Ciptakan Lingkungan Belajar yang Toleran dan Antikekerasan
- BNPT Beri Perlindungan Khusus Kepada Anak Korban Terorisme
- Irjen Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT, Sahroni Minta Lanjutkan Pencapaian Zero Terrorist Attack
- Hadiri YOI FKPT Riau, BNPT Komitmen Dukung Pertumbuhan Generasi Muda Jadi Agen Perubahan
- Angka Universal Coverage Jamsostek Terus Meroket, Wapres Berikan Paritrana Award