Hati-hati, Jam 9 Malam di Tempat ini Mulai Rawan
jpnn.com - SURABAYA –Belakangan Kota Surabaya dihantui kasus penjambretan begal. Rata-rata mereka melakukan aksinya di malam hari. Data Satreskrim Polrestabes Surabaya menunjukkan, aksi kejahatan jalanan sering terjadi di atas pukul 21.00.
Lalu lintas yang sepi menjadi celah bagi penjahat untuk melancarkan aksinya. Jalan lurus dan minim penerangan menjadi tempat favorit. Sebab, kesempatan mereka kabur lebih besar.
"Beberapa jalan di pusat kota juga masih gelap," ucap Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Takdir Mattanete kemarin (20/4).
Takdir tidak menampik bahwa wilayah operasi begal kini bergeser ke pusat kota. Dulu mereka memilih Surabaya Timur untuk mencari sasaran. Salah satunya di MERR. Kini, di kawasan MERR, sudah didirikan pos penjagaan.
Lantaran ruang geraknya dipersempit, penjahat jalanan tersebut merambah pusat kota. Mereka tidak memilih jalan-jalan protokol, melainkan jalan-jalan kecil. Salah satu contohnya Jalan W.R. Supratman. Jalan itu bisa dikatakan sebagai jalur alternatif untuk mempersingkat waktu tempuh masyarakat. Namun, termasuk rawan.
Polisi menyadari bahwa penerangan yang minim sangat berpotensi dimanfaatkan kawanan begal. Sejauh ini, kepolisian selalu berkomunikasi dengan pemkot. "Penerangan itu biar tanggung jawab pemkot. Kami hanya bisa memaparkan mana kawasan yang penerangannya perlu ditambah," kata Takdir.(did/c7/fat/flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Penghuni Kos-kosan di Dago Bandung Produksi Narkoba, Polisi Sita 1,5 Kg Tembakau Sintetis
- Modus Baru Penipuan Mencatut Bea Cukai, Simak Agar Tidak Menjadi Korban Berikutnya
- Polsek Rambang Dangku Tangkap Pengedar 1,8 Kg Ganja Kering
- Bayi Dibunuh, Jasadnya Ditemukan di Aliran Sungai
- Mayat Bayi Ditemukan dengan Kondisi Memar di Leher, Pelaku Masih Diburu
- Pasutri Pekanbaru Kehilangan Uang Rp 3,2 Miliar di Bank