Hati-hati, Materai Palsu

Hati-hati, Materai Palsu
Hati-hati, Materai Palsu
JAKARTA – Selasa (4/11) lalu, seorang pelaku pemalsuan materai tertangkap oleh aparat kepolisian Poltabes Medan, Sumatera Utara. Menanggapi hal tersebut pengamat Security Printing TM Pardede, mengatakan, materai, uang kertas, dan perangko merupakan tiga jenis barang cetakan negara yang selama ini sering dipalsukan. Hanya saja, yang lebih sering dipalsukan adalah materai dan perangko. Yang menjadi penyebab mengapa materai dan perangko sering dipalsukan, kata Pardede, karena kedua barang cetakan negara itu tidak diberi nomor seri. Sedang uang kertas ada nomor serinya.

“Materai dan perangko cenderung untuk dipalsukan karena tidak ada nomor serinya. Tidak ada kejelasan berapa yang telah dicetak, berapa yang beredar di masyarakat, dan berapa yang telah terjual,” ungkap TM Pardede kepada JPNN.Com di Jakarta, Kamis (6/11).

Bagaimana cara membedakan antara materai yang asli dengan yang palsu? TM Pardede menjelaskan, setidaknya ada tiga cara. Cara pertama, dengan melihatnya dengan mata telanjang. Kalau materai yang asli, warnanya ada unsur kekuning-kuningan atau warna keemasan. “Biasanya yang materai palsu tidak kelihatan warna keemasannya,” ujar Konsultan Persatuan Distributor Security Indonesia (Perdisindo) itu.

Cara kedua, masih dengan cara kasat mata, lanjutnya, bisa dilihat dari tulisan Bea Cukai (BC). Kalau materai yang palsu, tulisan BC-nya tidak begitu jelas. “Untuk lebih memastikan palsu tidaknya hal itu, sebenarnya harus digunakan kaca pembesar. Tapi masyarakat yang mau membeli materai kan tidak mungkin membaca kaca pembesar. Kalau membelinya dalam jumlah besar ya memang lebih baik mengeceknya dengan kaca pembesar, sekaligus untuk melihat ada tidaknya warna keemasan,” terang TM Pardede.

JAKARTA – Selasa (4/11) lalu, seorang pelaku pemalsuan materai tertangkap oleh aparat kepolisian Poltabes Medan, Sumatera Utara. Menanggapi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News