Hati-Hati Membeli Rumah, Puluhan Orang di Jatim Tertipu, Modus MA Tak Biasa
jpnn.com, SURABAYA - Direktur Utama PT Developer Properti Indoland berinisial MA (46) ditangkap polisi atas kasus dugaan investasi bodong dengan modus pembangunan dan penjualan rumah di Perumahan Grand Emerald Malang.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto mengatakan tersangka telah menipu puluhan orang.
"Kerugian korban senilai Rp 5,6 miliar," kata Dirmanto saat merilis kasus tersebut di Mapolda Jawa Timur setempat, Senin.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim Kombes Totok Suharyanto menjelaskan modus penipuan yang digunakan warga Sidoarjo itu adalah memasarkan perumahan meskipun objek tanah untuk proyek tersebut belum menjadi miliknya atau masih milik orang lain.
Setelah para user atau pembeli percaya, kemudian dilakukan pembayaran (lunas maupun angsuran) yang nilainya berkisar Rp 123 juta sampai Rp 150 juta per unit.
"Tersangka ditangkap di rumah kontrakannya di kawasan Surabaya. Sementara untuk jatuh tempo ada yang tahun 2017, 2018, 2019, dan 2022," ucapnya.
"Tersangka menggunakan uang pembayaran dari para user untuk pembayaran DP (uang muka) objek tanah kepada pemilik tanah atau petani dan digunakan untuk kepentingan pribadi," tambah Kombes Totok.
Kronologi penipuan itu berawal pada tahun 2017 tersangka menawarkan kepada para korban soal investasi pembangunan perumahan dan penjualan rumah di Perumahan Grand Emerald, Desa Gondowangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.
Tertipu pembelian rumah di kawasan perumahan, puluhan orang di Jatim merugi sampai Rp 5,6 miliar.
- Jelang Pencoblosan Pilkada, PDIP Jatim Minta Cakada Bisa Ikut Mengawal Suara
- Khofifah-Emil Punya Komitmen Konkret Menjadikan Jatim Episentrum Ekonomi Indonesia Timur
- Modus Baru Penipuan Mencatut Bea Cukai, Simak Agar Tidak Menjadi Korban Berikutnya
- Khofifah Dinanti untuk Lanjut Pimpin Jatim 2 Periode, Masyarakat Sudah Rasakan Banyak Manfaat
- Vasanta Group Luncurkan Hunian untuk Keluarga Muda, Pemandangan Tepi Danau
- PDIP Ajak Masyarakat Pilih Pemimpin yang Bawa Jatim dan Surabaya Lebih Maju