Hati-hati Menggunakan Medsos untuk Kampanye Pemilu 2019
jpnn.com, JAKARTA - Kampanye Pemilu serentak 2019 bakal segera digelar 23 September 2018 hingga 13 April 2019 mendatang. Penyelenggara pemilu kini memperkenankan para peserta pemilu menggunakan media sosial sebagai sarana kampanye.
Menurut komisioner KPU Wahyu Setiawan, langkah itu diambil karena penyelenggara menyadari zaman kini telah berubah, dimana penggunaan media sosial sangat massif di tengah masyarakat.
"Karena itu, media sosial kami perkenankan dan diatur dalam peraturan KPU menjadi media kampanye. Peserta pemilu wajib mendaftarkan akun-akun resmi ke KPU dan Bawaslu untuk kami bisa memastikan pemantauannya," ucapnya.
Saat ditanya terkait sanksi jika nantinya akun medsos peserta pemilu melakukan pelanggaran, Wahyu mengakui belum diatur secara jelas dalam peraturan KPU.
Meski demikian, ia menegaskan, ketentuan mengikuti Undang-Undang Nomor 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik yang berlaku.
"Jadi berhati-hati, bijaksanalah menggunakan medsos terutama terkait kampanye di medsos. Karena sanksi hukum akan efektif beelaku apabila pihak pihak tertentu menggunakan medsos untuk kampanye yang tidak sesuai ketentuan yang berlaku," katanya.
Wahyu lebih lanjut menyatakan, aturan terkait sanksi dalam penggunaan media sosial sebagai alat kampanye, akan ditangani oleh Bawaslu. "Itu nanti Bawaslu yang menangani lebih lanjut," pungkas Wahyu. (gir/jpnn)
Kampanye Pemilu serentak 2019 bakal segera digelar 23 September 2018 hingga 13 April 2019 mendatang.
Redaktur & Reporter : Adil
- Teliti Hashtag Judol di Medsos, Mahasiswi UPNVJ Raih Penghargaan di Ajang Internasional
- Tubagus Joddy Kerja dengan Raffi Ahmad, Berapa Gajinya?
- Bawaslu Sumsel Perketat Pengawasan Kampanye di Medsos
- REQComm: Elektabilitas Sam'ani-Bellinda di Medsos & Online Tertinggi
- Tim Khusus Bawaslu Awasi Kampanye Para Calon Kada Lewat Medsos
- YLKI Minta Konsumen Gunakan Medsos Sebagai Cara Terakhir