Hati-Hati pada Politik Dinasti ala Ratu Atut

jpnn.com - JAKARTA--Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilu untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz, mengatakan saat ini mulai ada politik dinasti untuk memenangkan pilkada.
Pasalnya, calon kepala daerah dari dinas politik memiliki dua kekuatan, yakni modalitas serta popularitas.
Dua kekuatan tersebut, menjadi daya tarik parpol untuk mengusung mereka di tengah keterbatasan sumber daya internal.
"Parpol diuntungkan kalau mengusung calon pasangan dari dinasti politik. Mereka lebih mandiri dalam menghimpun dana dan tak sulit untuk membangun popularitas," ujarnya.
Hal itu, sambung Hafidz, terlihat dari banyaknya dukungan parpol yang mengusung calon yang keluarganya sudah memiliki akar kuat di daerah.
Biasanya hal itu terjadi di daerah yang minim kualitas sumber daya manusia. Meski hal itu juga membuktikan bahwa mesin parpol belum berjalan optimal dalam menghasilkan kader berkualitas.
Akibatnya, parpol cuma menjadi alat stempel yang justru membuka ruang besar bagi kelanggengan dinasti politik.
"Ini simbiosis mutualisme. Mesin parpol jadi tak perlu bekerja ekstra," tegasnya.
JAKARTA--Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilu untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz, mengatakan saat ini mulai ada politik dinasti untuk
- Seleksi Bintara Polri Dibuka, Kombes Sugandi: Gratis, Tidak Dipungut Biaya
- Ema Sumarna Dipindahkan ke Rutan Kebonwaru Selama Jalani Proses Sidang
- Ditunjuk Sebagai Kepala Danantara, Sebegini Harta Kekayaan Rosan Roeslani
- Peradi: Advokat Harus Diawasi Ketat Untuk Hindari Aksi Naik Meja di Persidangan
- Pemkot Tangerang Ajak Para WP Manfaatkan Pekan Panutan Pajak 2025, Ada Diskon 25 Persen
- Kejaksaan Dianggap Tak Serius Tangani Kasus Pemalsuan Dokumen RUPSLB BSB