Hati-Hati Pak Jokowi, Pengadaan Kartu Sakti Rawan Korupsi

jpnn.com - JAKARTA - Penggiat antikorupsi Abdullah Hehamahua menyatakan kasihan terhadap jajaran Eselon I dan II sejumlah kementerian yang terpaksa kehilangan kesibukannya sebagai pejabat pemerintahan karena tugasnya telah diambil-alih oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kasihan juga para direktur jenderal dan direktur di sejumlah kementerian atau badan di pemerintahan jadi nganggur karena Jokowi turun langsung membagi-bagi kartu saktinya dan sembako,” kata Abdullah Hehamahua, di sela-sela Diskusi Forum Legislasi tentang RUU KUHP” di Pressroom DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (15/9).
Menurut mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini, mengingat Presiden Jokowi agar mewaspadai proses pengadaan barang tersebut karena rawan dikorupsi. Karena yang dibagikan-bagikan itu (kartu, red) wujudnya material.
“Mayoritas temuan KPK (lebih dari 40 persen) korupsi bersumber dari pengadaan barang yang dilakukan oleh pejabat pemerintah,” katanya.
Apakah pengadaan barang tersebut menggunakan mekanisme tender atau penunjukan langsung, menurut Abdullah, hal itu rawan tindak pidana korupsi. “Presiden Jokowi, saya sarankan hati-hati dengan potensi tindak pidana korupsi di pengadaan kartu sakti dan sembako ini,” tegas Abdullah.(fas/jpnn)
JAKARTA - Penggiat antikorupsi Abdullah Hehamahua menyatakan kasihan terhadap jajaran Eselon I dan II sejumlah kementerian yang terpaksa kehilangan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 28 RT Terendam Banjir Kali Ciliwung, Paling Banyak di Jaksel, Ini Daftarnya
- 5 Berita Terpopuler: Fakta Terungkap, Guru Beserdik Degdegan Tak dapat TPG, tetapi Honorer Masih Terima Haknya
- Bukan Hanya Guru Honorer yang Tunjangannya Naik 100%, Alhamdulillah
- Pegadaian Turut Wujudkan Keberlanjutan Energi & Air Bersih di Batam
- BPS Ungkap Penyebab Turunnya Angka Penumpang Angkutan Udara di Kepri
- Koalisi Sipil Yakin Kepemimpinan Baru di Pertamina Bisa Perbaiki Tata Kelola Perusahaan