Hati-Hati Pak Jokowi, Pengadaan Kartu Sakti Rawan Korupsi

jpnn.com - JAKARTA - Penggiat antikorupsi Abdullah Hehamahua menyatakan kasihan terhadap jajaran Eselon I dan II sejumlah kementerian yang terpaksa kehilangan kesibukannya sebagai pejabat pemerintahan karena tugasnya telah diambil-alih oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kasihan juga para direktur jenderal dan direktur di sejumlah kementerian atau badan di pemerintahan jadi nganggur karena Jokowi turun langsung membagi-bagi kartu saktinya dan sembako,” kata Abdullah Hehamahua, di sela-sela Diskusi Forum Legislasi tentang RUU KUHP” di Pressroom DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (15/9).
Menurut mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini, mengingat Presiden Jokowi agar mewaspadai proses pengadaan barang tersebut karena rawan dikorupsi. Karena yang dibagikan-bagikan itu (kartu, red) wujudnya material.
“Mayoritas temuan KPK (lebih dari 40 persen) korupsi bersumber dari pengadaan barang yang dilakukan oleh pejabat pemerintah,” katanya.
Apakah pengadaan barang tersebut menggunakan mekanisme tender atau penunjukan langsung, menurut Abdullah, hal itu rawan tindak pidana korupsi. “Presiden Jokowi, saya sarankan hati-hati dengan potensi tindak pidana korupsi di pengadaan kartu sakti dan sembako ini,” tegas Abdullah.(fas/jpnn)
JAKARTA - Penggiat antikorupsi Abdullah Hehamahua menyatakan kasihan terhadap jajaran Eselon I dan II sejumlah kementerian yang terpaksa kehilangan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Budi Gunawan: Pemerintah Mengutuk Aksi KKB yang Menewaskan 11 Pendulang Emas
- Tim Gabungan Evakuasi 2 Jasad Korban Pembantaian KKB di Yahukimo
- Telkom Dukung Ekosistem Pendidikan Indonesia Makin Berkualitas Lewat AI Tanya Pijar
- Wakil Ketua DPR Dasco Sampaikan Belasungkawa Atas Wafatnya Titiek Puspa
- 11 Pendulang Emas Tewas Diserang KKB Papua, Pemerintah Fokus Evakuasi Korban
- Pacu Pemprov Kalteng Tingkatkan Realisasi APBD, Wamendagri Ribka: Ini PR untuk SKPD