Hati-Hati Serangan Tomcat Kembali Muncul

"Sudah kami semprot dengan larutan campuran laos dan daun mamba. Sekarang sudah aman," tuturnya.
Joestamadji menjelaskan, tomcat atau semut semai sebenarnya hanya serangga biasa.
Hewan tersebut sebenarnya tidak menyerang manusia. Biasanya, tomcat muncul ketika awal musim penghujan.
"Tomcat itu termasuk hama. Kalau tiba musim panen, pasti banyak," ungkapnya.
Selain itu, dia menuturkan bahwa serangan tomcat tidak termasuk wabah. Sebab, musim tomcat tidak sama dengan demam berdarah dengue (DBD).
Luka bakar yang disebabkan tomcat juga tidak menular. Untuk itu, pihaknya tidak perlu menyemprotkan pestisida organik ke semua tempat.
"Kalau ada wabah DBD, pasti sudah diupayakan untuk fogging. Kalau tomcat tidak perlu," ujarnya.
Menurut Joestamadji, yang dibutuhkan warga adalah edukasi terkait dengan serangga tomcat.
SURABAYA - Warga Surabaya harus berhati-hati karena serangan tomcat kembali muncul. Kali ini hewan kecil berwarna hitam-oranye tersebut menyerang
- Mbak Ita & Suami Jalani Sidang Perdana Kasus Dugaan Suap Proyek di Semarang
- Iskandar Ditangkap Polisi di Ogan Ilir, Ini Kasusnya
- Kawasan Hutan Lindung TNTN Terbakar, Diduga Akibat Pembukaan Lahan Ilegal
- Pembangunan Sekolah Rakyat di Kota Bandung Terkendala Lahan
- Hari Kartini, Pramono Gratiskan Pengurusan SIM untuk ASN dan Wartawan Perempuan
- Siswa SMAN 1 Bandung Siap Perjuangkan Lahan Sekolah Setelah Kalah Gugatan