Hati Saya seperti Diiris-iris saat Adit Menangis
jpnn.com - Adit (7), bocah malang yang ditemukan di kebun sawit dalam kondisi memprihatinkan mendapatkan kasih sayang luar biasa dari seorang wanita, Dahniar (42). Kemarin, Dahniar dengan berat hati harus meninggalkan Adit dan menyerahkan perawatan ke tim di RSUD Bangkinang. Dua buah hatinya yang empat tahun terakhir dibesarkan sendiri, juga menunggu kasih sayang serupa di rumah.
Laporan DIDIK HERWANTO, Bangkinang
MATANYA berkaca-kaca saat melihat Adit yang sedang sibuk bermain dengan ekskavator mainannya. Sambil terus mengipaskan sobekan kardus air mineral, Dahniar memandang Adit dengan tatapan penuh kesedihan. Selasa (17/12), menjadi hari terakhir Dahniar mendampingi adit di rumah sakit umum daerah Bangkinang, Kampar.
Dahniar harus kembali pulang ke rumahnya di Avdeling IV, Kebun PTPN V Tandun. Di sana, dua anak kandungnya sudah menunggu sejak tiga hari lalu. Memang, sejak Ahad, Dahniar sibuk mengurus Adit mulai dari melaporkanya ke kantor polisi hingga mengantar dan mendampinginya di rumah sakit. Kedua anaknya pun terpaksa ditinggal sendiri di barak mereka yang berada di tengah perkebunan.
"Anak saya dua orang, yang paling kecil berumur 8 tahun. Dia ini yang menelpon saya setiap hari, minta saya agar segera pulang," ucap Dahniar kepada Riau Pos di RSUD Bangkinang, kemarin siang.
Berkali-kali Dahniar menunduk dan berkali-kali harus menatap Adit yang sibuk bermain di depannya. Sesekali tangannya mengusap rambut Adit. Terpancar kebimbangan dalam hatinya untuk meninggalkan Adit. Ketika keputusan pulang diambilnya, berarti dia harus meninggalkan bocah malang yang sejak kemarin tidak mau pisah darinya itu. Sebaliknya jika memilih tetap bertahan, berarti sama saja menelantarkan kedua anak kandungnya.
"Kalau saya tetap di sini, siapa yang mengurus anak saya. Bapaknya sudah tidak ada. Selama ini saya yang bekerja dan mengurus mereka sendiri," ucapnya dengan suara bergetar.
Air matanya tak terbendung lagi, ketika janda dua anak ini mulai menceritakan kondisi keluarganya. Tangannya dengan kulit yang terlihat lebih tua dari usianya, sesekali menghapus air bening yang jatuh di pipinya. Dia seolah tidak perduli dengan perawat mau pun orang-orang yang sejak pagi bergantian memenuhi ruangan tersebut untuk melihat kondisi Adit.
Adit (7), bocah malang yang ditemukan di kebun sawit dalam kondisi memprihatinkan mendapatkan kasih sayang luar biasa dari seorang wanita, Dahniar
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara