Hatta: Jangan Khawatir Utang Naik
Senin, 22 November 2010 – 14:07 WIB
JAKARTA - Jumlah utang Indonesia dalam dan luar negeri, terus mengalami peningkatan. Per Juli 2010, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat utang pemerintah telah mencapai Rp 1.627 triliun. Sementara berdasarkan nota keuangan, tahun depan utang Indonesia, baik dalam maupun luar negeri, diperkirakan bisa mencapai Rp 1.807,5 triliun, atau naik Rp 119,2 triliun dari proyeksi pemerintah dalam APBN-P 2010. Saat ini, jelas Hatta, posisi PDB mencapai USD 700 miliar. Sedangkan Gross National Product Indonesia (PNB Indonesia) per kapita mencapai USD 3.000. Angka ini menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia semakin baik, padat modal, serta nominal utang sudah relatif kecil dibandingkan GDP. "Rasio utang terhadap PDB itu tinggal sekitar 26 persen, dari prediksi target awal di 2010 sebesar 29 persen. Artinya, kita sangat baik sekali mengelola utang, dan masih dalam target RPJM pada 2014 yang mencapai 24 persen," jelas Hatta.
Meski begitu, kepada wartawan di Jakarta, Senin (22/11), Menteri Koordinator (Menko) bidang Ekonomi Hatta Rajasa, meminta masyarakat untuk tidak perlu khawatir dengan nominal utang Indonesia yang meningkat. Hal itu karena menurut Hatta, yang harus dilihat adalah tingkat rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang terus menurun.
"Nilai utang ini masih wajar. Karena kalau melihat utang negara, jangan hanya dari nominal. Harus dilihat juga debt to GDP ratio (rasio utang terhadap PDB). Yang harus dilihat, kemampuan bayar kita bisa lebih dari penghasilan," kata Hatta.
Baca Juga:
JAKARTA - Jumlah utang Indonesia dalam dan luar negeri, terus mengalami peningkatan. Per Juli 2010, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat utang
BERITA TERKAIT
- Erwin Aksa: Persiapan Rapimnas Kadin 2024 Berjalan Baik dan Sesuai Rencana
- Ruas Falah Dukung MIND ID Mengakselerasi Pembangunan SGAR Mempawah Fase II
- Toshiba Berbagi Tips Menjaga Kebersihan Dispenser
- Gelar Operasi Gempur II, Bea Cukai Ajak Masyarakat Berantas Rokok Ilegal
- Pegadaian 123 Go! Bersiap Meluas dengan Bank Emas
- Kadin Luncurkan White Paper, Strategi Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8%