Hatta: Jangan Khawatir Utang Naik
Senin, 22 November 2010 – 14:07 WIB
Penurunan rasio utang tersebut, kata Hatta pula, terjadi karena PDB Indonesia terus meningkat dan utang luar negeri menurun, sehingga netto pinjaman menjadi turun. "Artinya, kemampuan kita membayar utang luar negeri sudah jauh lebih besar dari pinjaman luar negeri. Khusus untuk itu, maka Presiden meminta kita melakukan pengelolaan yang baik. Sumber-sumber pembiayaan kita harus lebih diarahkan ke dalam negeri," ucap Hatta.
Baca Juga:
Hingga memasuki kuartal III tahun 2010, utang pemerintah Indonesia terdiri atas Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 1.044 triliun (64 persen), serta pinjaman sebesar Rp 583 triliun (36 persen). Bila dilihat dari nilai tukarnya, profil utang pemerintah itu dapat dibagi atas utang dalam mata uang rupiah sebesar Rp 890 triliun (55 persen), serta utang dalam valuta asing sebesar Rp 737 triliun (45 persen).
Sementara dari sisi persebaran jatuh tempo, akan ada kewajiban pembayaran utang sebesar Rp 518 triliun, yang akan jatuh tempo dalam kurun waktu 2011-2015 (5 tahun), serta (sebesar) Rp 424 triliun akan jatuh tempo antara tahun 2016-2020. Sisanya, sekitar Rp 685 triliun, akan jatuh tempo antara tahun 2021-2042. (afz/jpnn)
JAKARTA - Jumlah utang Indonesia dalam dan luar negeri, terus mengalami peningkatan. Per Juli 2010, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat utang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Erwin Aksa: Persiapan Rapimnas Kadin 2024 Berjalan Baik dan Sesuai Rencana
- Ruas Falah Dukung MIND ID Mengakselerasi Pembangunan SGAR Mempawah Fase II
- Toshiba Berbagi Tips Menjaga Kebersihan Dispenser
- Gelar Operasi Gempur II, Bea Cukai Ajak Masyarakat Berantas Rokok Ilegal
- Pegadaian 123 Go! Bersiap Meluas dengan Bank Emas
- Kadin Luncurkan White Paper, Strategi Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8%