Hatta Minta Produsen Jangan Timbun Kedelai
jpnn.com - JAKARTA--Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan saat ini stok kedelai di Indonesia mencapai 300 ribu ton di produsennya.
Ia mendesak produsen tidak menimbun persediaan tersebut, karena hal itu juga berdampak pada perekonomian dalam negeri. Termasuk pada industri-industri bahan makanan yang berbahan dasar kedelai.
"Masalah kedelai jangan sampai ada hambatan lah. Kedelai sekarang ada stock 300 ribu ton ya keluarkan. Kalau enggak mau keluarkan ya paksa," kata Hatta di Jakarta, Kamis, (29/8).
Hatta mengingatkan produsen untuk tidak menunggu harga kedelai mahal baru stok di keluarkan sehingga bisa meninggikan harga di pasaran.
"Ini menyangkut ekonomi kita. Kalau enggak mau keluarkan, bongkar gudangnya. Masa ada barang dikekepin. Ini untuk jaga stbilitas ekonomi kita. Jangan main-main kalau situasi seperti ini," tegas Hatta.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menyatakan untuk mengantisipasi persediaan kedelai pihakanya sudah memberi izin pada Bulog untuk mendatangkan kedelai impor dari Amerika.
"Arahan presiden dan wapres adalah untuk tidak mengkuota-kuota. relaksasi secukupnya agar stabilisasi tercapai," tutur Gita.
Gita menyatakan memang ada persediaan 300 ton kedelai. Namun, pemerintah tetap impor untuk mengantisipasi hingga akhir tahun. Indonesia, kata dia, membutuhkan 600 ribu kedelai untuk persediaan. Soal harga, tutur dia, tergantung dengan gejolak nilai tukar rupiah saat ini.
JAKARTA--Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan saat ini stok kedelai di Indonesia mencapai 300 ribu ton di produsennya.
- BTN Gelar Ajang Kompetisi Housingpreneur, Total Hadiah Rp 1 Miliar
- Catat, Ini Soft Skill Utama Agar Siap Bersaing di Era Digital
- Peternak Minta Presiden Buatkan Perpres untuk Industri Wajib Serap Susu dari Produsen Lokal
- 5 Langkah Melindungi Data Pribadi saat Transaksi Digital
- Strategi Telkom Memperbaiki Harga Saham TLKM
- Bea Cukai Teluk Bayur Bantu UMKM Manfaatkan Peluang Ekspor Lewat Program Ini