Hatta Optimis Inflasi di Bawah 5 Persen
Karena Stabilisasi Harga Berhasil
Senin, 08 Agustus 2011 – 07:27 WIB
Calon besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini juga bersyukur pemerintah tidak tergesa-gesa menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Seandainya hal itu dilakukan ketika harga minyak dunia melambung tinggi, maka harga-harga akan naik dan inflasi tinggi.
Baca Juga:
”Nah sekarang lihat, harga minyak mentah dunia terus merosot di bawah US$ 90 per barel. Kalau kemarin kita terlalu tergesa-gesa mengambil tindakan, distorsinya tinggi. Inflasi tinggi, harga-harga akan naik. Begitu minyak turun, lambat sekali dia turunnya,” kata Hatta.
Berdasarkan pantauan langsung di pasar tradisional Cianjur kemarin, harga beras sebesar Rp 7.500 per kg, stabil dalam dua minggu terakhir. Harga telur turun menjadi Rp 16.000 per kg dari sebelumnya Rp 17.000 per kg. Harga cabai rawit merah, cabai rawit hijau, dan cabe keriting sebesar Rp 10.000 per kg. Adapun harga daging sapi lokal sebesar Rp 62.000 per kg, naik Rp 2.000 per kg dibandingkan sebelumnya.
Kenaikan paling tajam di pasar tersebut adalah kentang yang semula Rp 5.000 per kg menjadi Rp 7.500 per kg. Hatta mengakui harga bahan pokok di Cianjur tersebut relatif lebih rendah dibandingkan dengan harga bahan pokok secara nasional karena Cianjur merupakan salah satu sentra produksi untuk beras dan sayur mayur. ”Tapi penurunan harga bahan pokok secara nasional juga sudah mulai terlihat,” ujarnya.
CIANJUR – Inflasi pada Juli dan Agustus biasanya relatif lebih tinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya. Sebab, pada dua bulan itu masyarakat
BERITA TERKAIT
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru