Hatta: Pemberdayaan Yes, Penggusuran No
Jumat, 28 Juni 2013 – 18:21 WIB

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa saat dinobatkan jadi Ketua Dewan Pembina (Wanbin) Relawan Pedagang Kaki Lima (PKL). Getty Images
JAKARTA - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa punya jabatan baru. Ia dikukuhkan sebagai Ketua Dewan Pembina (Wanbin) Relawan Pedagang Kaki Lima (PKL). Penobatan ini merupakan salah satu hasil keputusan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II Asosiasi PKL Indonesia (APKLI) yang berlangsung di Jakarta, 25-27 Juni 2013. Sebagai Ketua Wanbin Relawan PKL, Hatta berjanji akan memberdatakan PKL. Kata dia, haram hukumnya bagi Pemerintah untuk menggusur PKL. Sebab, masih banyak cara yang bisa dilakukan untuk menata mereka tanpa harus menggusurnya.
Ketua Umum DPP APKLI 2011-2016, Ali Mahsun mengatakan Hatta terpilih sebagai ketua Wanbin PKL karena punya komitmen untuk memberdayakan PKL. Pembentukan badan semi otonom yang dijabat besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu juga sebagai bentuk komitmen untuk mewujudkan PKL yang bermartabat dan sejahtera.
Baca Juga:
"Rapimnas II APKLI memutuskan membentuk Badan Semi Otonom Relawan Kaki Lima Indonesia yang mana Ketua Wanbinnya adalah Pak Hatta Rajasa," tutur Ali Mahsun yang didampingi Sekjen DPP APKLI Arifin Djakani beserta jajaran DPP APKLI, serta Ketua dan Sekretaris DPW APKLI Se-Indonesia saat mengunjungi Hatta di Jakarta, Jumat (28/6).
Baca Juga:
JAKARTA - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa punya jabatan baru. Ia dikukuhkan sebagai Ketua Dewan Pembina (Wanbin) Relawan Pedagang Kaki
BERITA TERKAIT
- Optimalkan Peran Masjid, Nippon Paint Gandeng Masyarakat Ekonomi Syariah
- Level Up Peradi: Perlu Perubahan Pola Pikir Masyarakat dalam Pelaksanaan Putusan Perdata
- Meski Efisiensi Anggaran, Agustina Tetap Prioritaskan Pendidikan & Infrastruktur
- Menteri Agama Apresiasi Peran BPKH dalam Pengelolaan Dana Haji
- Patrick Kluivert Kirim Sinyal Timnas Indonesia Bakal Ofensif Menghadapi Australia
- Presiden Prabowo Minta Deregulasi Genjot Daya Saing dan Investasi Industri Padat Karya