Hatta Radjasa Tak Otomatis Capres Demokrat
Terkait Pernikahan Ibas-Aliya
Rabu, 23 November 2011 – 07:49 WIB
Meskipun demikian, Max mengakui, jika kesempatan bagi orang luar Demokrat diajukan sebagai capres tetap terbuka. Semua, kata dia, tergantung perkembangan politik terakhir menjelang pemilu. "Karenanya, masih jauh itu, ibarat catur, masih ada 10 sampai 12 langkah lagi," jelas salah satu anggota Majelis Tinggi Demokrat itu.
Baca Juga:
Dia melanjutkan, tidak ada persoalan yang perlu dirisaukan jika nanti Hatta jadi mencalonkan diri sebagai presiden 2014. Sementara, di sisi lain, Demokrat ternyata memiliki calon sendiri. "Kalau begitu, berarti ya harapan tinggal harapan. Karena yakinlah kalau SBY itu sangat demokratis, selalu mendengarkan masukan dan suara anggota, terutama yang ada di majelis tinggi," pungkas Max.
Munculnya spekulasi Hatta bakal diusung Demokrat karena hingga saat ini Hatta mulai memposisikan sebagai capres 2014. Para kader partainya secara terbuka sudah menegaskan bahwa sosok yang kini menjadi menko perekonomian itu akan diajukan sebagai RI-1. Sementara di sisi lain, Demokrat hingga kini belum memiliki calon kuat. SBY, sudah pasti tidak maju karena sudah dua kali menjabat. SBY juga sudah melarang keluarganya maju. Sementara Ketum Anas Urbaningrum masih diuji dalam kasus Nazaruddin.
Secara terpisah, Ketua DPP PAN Viva Yoga Mauladi memiliki pandangan berbeda. Dia menilai, sedikit atau banyak pernikahan kedua bos partai itu akan mempengaruhi hubungan kedua partai. "Tapi, PAN akan tetap merawat kepribadian dan integritas sesuai platform, dan PAN juga akan menghormati sikap politik Demokrat," kata Viva Yoga, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.
JAKARTA - Partai Demokrat (PD) membantah bersatunya keluarga Susilo Bambang Yudhoyono dan Hatta Rajasa dalam perkawinan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas)
BERITA TERKAIT
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat