Hattrick Tumbang, Manajemen Digoyang

Hattrick Tumbang, Manajemen Digoyang
Hattrick Tumbang, Manajemen Digoyang
Ultras menuntut CEO PT Persegres Jaka Samudra Gresik Soesanto Tjahjo Kristiono turun dari jabatannya. Tak hanya dengan selebaran, tuntutan juga muncul dalam bentuk yel-yel sejak 10 menit jelang laga usai. Tuntutan ini muncul tidak lepas dari keputusan manajemen yang tiba-tiba memberhentikan Suharno, Rabu lalu.

Kepada Jawa Pos, ketua umum Ultras Ludiono menyatakan bahwa kondisi di Persegres akhir-akhir ini tidak perlu terjadi jika manajemen bisa membangun komunikasi yang baik dengan pemain-pelatih. "Menurut kami, keputusan memberhentikan pelatih adalah opsi yang kurang bijak," ujar Ludiono.

Aksi ratusan Ultras ini tak cukup hanya dilakukan di dalam stadion saja. Di luar stadion, mereka kembali menyuarakan keinginannya. Sayang, CEO yang dituntut mundur malah sudah tidak ada di tempat. Ultras hanya ditemui oleh Bupati Gresik Sambari Halim Radianto.

Karena tidak masuk dalam lingkup pengelola Persegres, Sambari tidak bisa langsung menentukan langkah seperti apa yang diinginkan Ultras. Dia menyerahkan sepenuhnya ke pihak manajemen. "Tapi saya akan bantu melobi ke yang berwenang dalam urusan ini (manajemen, Red)," janji Sambari.

GRESIK - Pemecatan Suharno dari kursi kepelatihan ternyata tidak berdampak lebih baik bagi Persegres Gresik. Alih-alih permainannya membaik, Persegres

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News