Hattrick Tumbang, Manajemen Digoyang
Sabtu, 02 Maret 2013 – 07:58 WIB
Ultras menuntut CEO PT Persegres Jaka Samudra Gresik Soesanto Tjahjo Kristiono turun dari jabatannya. Tak hanya dengan selebaran, tuntutan juga muncul dalam bentuk yel-yel sejak 10 menit jelang laga usai. Tuntutan ini muncul tidak lepas dari keputusan manajemen yang tiba-tiba memberhentikan Suharno, Rabu lalu.
Baca Juga:
Kepada Jawa Pos, ketua umum Ultras Ludiono menyatakan bahwa kondisi di Persegres akhir-akhir ini tidak perlu terjadi jika manajemen bisa membangun komunikasi yang baik dengan pemain-pelatih. "Menurut kami, keputusan memberhentikan pelatih adalah opsi yang kurang bijak," ujar Ludiono.
Aksi ratusan Ultras ini tak cukup hanya dilakukan di dalam stadion saja. Di luar stadion, mereka kembali menyuarakan keinginannya. Sayang, CEO yang dituntut mundur malah sudah tidak ada di tempat. Ultras hanya ditemui oleh Bupati Gresik Sambari Halim Radianto.
Karena tidak masuk dalam lingkup pengelola Persegres, Sambari tidak bisa langsung menentukan langkah seperti apa yang diinginkan Ultras. Dia menyerahkan sepenuhnya ke pihak manajemen. "Tapi saya akan bantu melobi ke yang berwenang dalam urusan ini (manajemen, Red)," janji Sambari.
GRESIK - Pemecatan Suharno dari kursi kepelatihan ternyata tidak berdampak lebih baik bagi Persegres Gresik. Alih-alih permainannya membaik, Persegres
BERITA TERKAIT
- Klasemen MotoGP 2024: Jorge Martin Mantap di Puncak, tetapi
- Hanya 12 Pembalap yang Sanggup Finis MotoGP Indonesia 2024
- MotoGP Indonesia 2024: Jorge Martin Juara di Tengah Badai Crash
- Pertamina Enduro VR46 Racing Team Sampaikan Target & Apresiasi
- MotoGP Indonesia 2024: Mimpi Buruk Marc Marquez Berlanjut
- MotoGP Indonesia 2024 Langsung Panas, 4 Pembalap Crash di Lap 1