Haul Bung Karno, Wasiat tentang Tutup Peti Jenazah, Lokasi Makam, & Tulisan di Nisan
jpnn.com - Presiden Pertama Republik Indonesia (RI) Ir. Soekarno meninggal dunia pada 21 Juni 1970. Kini, haul wafatnya Proklamator RI itu telah menginjak tahun ke-53.
Jauh-jauh hari sebelum meninggal, Bung Karno -panggilan kondangnya- telah berwasiat soal pemakamannya.
Tokoh kelahiran 6 Juni 1901itu tidak mau pusaranya dibuat mewah seperti makam Bapak Pendiri India Mahatma Gandhi.
“Teman akrabku, Pandit Jawaharlal Nehru, membangun kuburan Gandhi dengan segala macam hiasan. Ini terlalu mewah,” tutur tokoh berjuluk Putra Sang Fajar itu dalam biografinya yang bertitel 'Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia' karya Cindy Adams.
Bung Karno sudah berpesan kepada para sahabatnya agar makamnya dibuat sederhana. Namun, dia ingin makamnya dilingkupi lingkungan yang indah.
”Aku mendambakan bernaung di bawah pohon yang rindang, dikelilingi alam yang indah, di samping sebuah sungai dengan udara segar dan pemandangan bagus,” pesannya.
Putra pasangan Raden Sukemi Sosrodiharjo dan Ida Ayu Nyoman Rai itu ingin peristirahatannya yang abadi berada di antara bukit yang berombak-ombak yang lingkungannya tenang.
“Benar-benar keindahan dari tanah airku yang tercinta dan kesederhanaan dari mana aku berasal,” ujarnya.
Bung Karno punya sederet pesan soal pemakamannya. Presiden Pertama RI itu berwasiat soal bendera Muhammadiyah dan tulisan yang dipahatkan di nisan pusaranya.
- Kabinet Baru
- Cerita Perjuangan Bung Karno, Hasto Ingatkan Mahasiswa STIPAN Berani Perjuangkan Ide
- Kaesang Cs Ziarah ke Makam Bung Karno, Waketum PSI: Ambil Apinya, Tinggalkan Abunya
- Bamsoet: Prabowo Menyambut Baik Keputusan MPR Terkait Bung Karno, Soeharto, dan Gus Dur
- Tiga Presiden
- UBK Ajak Gen Z Membangun Bangsa Berlandaskan Pancasila