Hawa Superpanas Landa Amerika, Penjahat Diminta Tak Bertingkah

jpnn.com, NEW YORK - Hawa superpanas melanda Amerika Serikat sejak Sabtu (20/7). Di tujuh kota berbeda, temperatur udara bisa mencapai 115 derajat Fahrenheit atau sekitar 46 derajat Celsius. Sejak Jumat (19/7), National Weather Service (NWS) mengimbau masyarakat mengurangi aktivitas mereka di luar ruangan. Termasuk aktivitas kriminal.
"Tetaplah di rumah dan nyalakan penyejuk udara. Kita bertemu lagi Senin (22/7). TTD PoPo." Itu adalah pesan tertulis Kepolisian Kota Braintree, Negara Bagian Massachusetts, yang dirilis Jumat lalu.
Kepolisian menyarankan warga dan para penjahat bermain aplikasi FaceApp, berlatih karate di basement, atau menonton serial Netflix saja. Yang penting, tidak bikin onar.
BACA JUGA: Hawa Panas Menggila di India, Belasan Nyawa Melayang
Akhir pekan lalu, suhu ekstrem melanda sebagian wilayah AS. Di kawasan timur, tiga nyawa melayang akibat temperatur udara yang tidak biasa itu. Salah satunya adalah mantan pemain National Football League Mitch Petrus. Pria 32 tahun tersebut meninggal akibat heatstroke saat membantu di toko milik keluarga.
NWS meramalkan suhu ekstrem berlanjut sampai hari ini (22/7). Karena itulah, pemerintah daerah di wilayah timur AS memberlakukan status siaga satu.
"Suhu hari ini (Sabtu, Red.) dan besok (kemarin) bisa jadi yang tertinggi di kota ini. Jangan remehkan kondisi tersebut," seru Wali Kota New York Bill de Blasio sebagaimana dilansir Agence France-Presse Sabtu lalu. (bil/c25/hep)
Hawa superpanas melanda Amerika Serikat sejak Sabtu (20/7). Di tujuh kota berbeda, temperatur udara bisa mencapai 115 derajat Fahrenheit atau sekitar 46 derajat Celsius.
Redaktur & Reporter : Adil
- Cuaca Ekstrem Berlanjut di Jateng hingga 15 Maret, Ramadan Waspada Bencana
- Waspada, BMKG Ungkap Wilayah Indonesia yang Berpotensi Diguyur Hujan Hari Ini
- Gubernur Herman Deru Ikuti Rakor Bersama Mendagri Secara Virtual, Bahas 2 Hal Penting
- BMKG Ungkap Penyebab Hujan hingga Cuaca Ekstrem Akhir-Akhir Ini
- 4 WNI Jadi Korban Kebijakan Donald Trump, Ada yang Dideportasi
- Donald Trump Berkuasa, Amerika & Hamas Berdialog Langsung Tanpa Perantara