Hayo Lho... Soal Revisi UU KPK, Jokowi dan Luhut tak Kompak

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo ternyata tak mempermasalahkan keputusan DPR memasukkan revisi UU KPK ke Prolegnas 2016. Padahal, Jokowi sebelumnya pernah meminta agar revisi itu ditunda.
"Perlu saya sampaikan inisiatif revisi UU KPK dari DPR. Dulu saya sampaikan tolong rakyatnya ditanya," ujar Jokowi di Bandara Halimperdana Kusuma, Jakarta Timur, Rabu (2/12).
Jokowi juga meminta agar revisi itu dilakukan setelah meminta pendapat dari ahli hukum, akademisi, dan aktivis antikorupsi. Namun, Jokowi tak menjelaskan apakah hal itu sudah dipenuhi DPR atau tidak.
Alih-alih mempertahankan sikapnya yang dulu, Jokowi hanya meminta revisi dilakukan untuk menguatkan KPK. "Semangat revisi KPK itu untuk memperkuat bukan untuk melemahkan," kata Jokowi.
Pernyataan Jokowi itu juga berbeda dengan Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan. Menurut Luhut, KPK yang meminta revisi empat poin di UU. Empat poin itu ialah tentang SP3 untuk terdakwa yang meninggal atau stroke, penyidik independen, pembentukan dewan pengawas dan penyadapan yang harus diatur di internal KPK. (flo/jpnn)
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ternyata tak mempermasalahkan keputusan DPR memasukkan revisi UU KPK ke Prolegnas 2016. Padahal, Jokowi sebelumnya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mendiktisaintek Brian Yuliarto Mendorong Pembentukan Dewan Insinyur
- KPPU Pantau Kenaikan Harga Bawang Putih
- Ramadan 2025, Sahabat Yatim Luncurkan Program untuk Bahagiakan Anak Yatim
- Legislator PDIP Minta Danantara Tak Kena Intervensi Politik, Biar Tidak Seperti 1MDB
- Polri Buka Seleksi Bintara, Kombes Sugandi: Gratis, Tidak Dipungut Biaya
- Ema Sumarna Dipindahkan ke Rutan Kebonwaru Selama Jalani Proses Sidang