Hayono Isman Resmi Mundur dan Keluar dari Keanggotaan Partai Demokrat
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman, memutuskan keluar dari Partai berlambang mercy itu. Pernyataan mundur sebagai anggota dewan pembina juga dibarengi dengan pernyataan mundur sebagai anggota partai.
Surat yang diserahkan per 19 Oktober lalu itu, memang baru diumumkan ke publik melalui pesan singkat yang dikirimkan oleh salah satu pendukungnya dengan berisi gambar surat resmi pengunduran diri, Kamis (27/10).
Tak ada keterangan lebih detail terkait mundurnya Hayono, kecuali yang dipaparkan dalam surat yang ditujukan kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Alasan tegas pria berkumis itu mundur di dalam surat tersebut adalah karena perbedaan pandangan dengan keputusan partai.
"Menyampaikan bahwa sehubungan dengan perbedaan pandangan antara saya dengan berbagai kebijakan partai bersama ini saya menyatakan pengunduran diri dari Anggota Dewan Pembina dan keanggotaan Partai Demokrat, mulai tanggal 20 Oktober," bunyi paragraf inti pernyataan Hayono di surat tersebut.
"Atas Kerjasama yang baik selama ini saya sebagai kader Partai Demokrat, saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya dan permohonan maaf atas segala tindakan saya yang tidak sesuai dengan kebijakan pimpinan partai," tuturnya.
Surat pengunduran diri ditandatangani langsung oleh Hayono Isman bermaterai 6000 serta dengan tembusan Ketua Dewan Pimbina Partai Demokrat, Dewan Kehormatan Partai Demokrat dan Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat.
Sebelumnya, memang banyak tekanan muncul agar Hayono mundur dari Partai Demokrat karena keputusan politiknya yang mendukung Ahok-Djarot di Pilgub DKI 2016. Padahal, Demokrat mendukung anak SBY, Agus Yudhoyono, yang berpasangan dengan Sylviana Murni. (dkk/jpnn)
JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman, memutuskan keluar dari Partai berlambang mercy itu. Pernyataan mundur sebagai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bagja Tak Setuju Bawaslu Jadi Lembaga Ad Hoc, Begini Alasannya
- Muzani Bantah Gerindra Serang PDIP Terkait Pandangan Kritis Soal PPN Naik Jadi 12 Persen
- Gerindra Bantah Menyerang PDIP Soal Kenaikan PPN jadi 12 Persen
- Jubir PSI: PDIP Pengusul PPN 12%, Sekarang Mau Jadi Pahlawan Kesiangan
- Hanif Dhakiri: Jangan Memanfaatkan PPN 12% jadi Alat Menyerang Presiden Prabowo
- Syahganda Sebut Pernyataan Dolfie Soal PPN Dapat Picu Instabilitas Politik